Yogyakarta, Gatra.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa enam saksi dalam penyidikan dugaan korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lima saksi di antaranya diperiksa di kantor Polres Sleman, DIY, Senin (22/2).

"Para saksi didalami pengetahuannya terkait dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh para subkontraktor yang mengerjakan pembangunan Stadion Mandala Krida APBD tahun anggaran 2016-2017," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pernyataan tertulis yang dikonfirmasi Gatra.com, Selasa (23/2).

Dari lima saksi yang diperiksa KPK di Sleman, dua orang dari lingkup Pemda DIY, yaitu Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji dan PNS Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Sekda DIY Gutik Lestarna.

Adapun tiga orang dari pihak swasta, yaitu Kepala Studio PT Arsigraphi Eka Yulianta, Direktur III CV Reka Kusuma Buana Paidi, dan Direktur PT Eka Madra Sentosa Ahmad Edi Zuhaidi. Satu saksi lagi diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta,  yakni Direktur PT Cuipta Baja Trimatra Hendrik Gosal.

Hari ini, Selasa, pemeriksaan saksi dijadwalkan berlanjut untuk Komisaris PT Bimapatria Pradanaraya Bima Setyawan. Adapun saksi lagi, Agus Setijadi, mengonfirmasi untuk penjadwalan ulang pemeriksaan.

Sebelumnya KPK telah menggeledah dua kantor di lingkup Pemda DIY dan dua kantor perusahaan swasta. Namun KPK belum mengumumkan tersangka kasus tersebut.

Aktivis Jogja Corruption Watch, Baharuddin Kamba, pun memprotes hal itu dengan melayangkan surat ke pimpinan KPK, Selasa ini. "Pimpinan KPK agar segera mengumumkan nama para tersangka ke publik serta mendorong KPK melakukan audit invetigasi bangunan," ujarnya.

Menurutnya, KPK dapat menggelar audit investigasi itu dengan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan DIY.

Selain itu, Kamba juga meminta Kepada Dewan Pengawas KPK memeriksa Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata. "Di tengah proses penyidikan atas kasus dugaan korupsi proyek Stadion Mandala Krida, Alexander Marwata melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X sebanyak dua kali," kata dia.