Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mendukung penuh program Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Lingkar Luar Wilayah Perairan Indonesia (Outer Ring Fishing Port/ORFP). Ini dilakukan untuk optimalisasi fungsi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman, dalam kunjungan lapang dalam rangka pemilihan alternatif lokasi kegiatan proyek dan Silaturahmi Direktur Kepelabuhanan Perikanan Ir. Frits Penehas Lesnussa, M.Si di PPSC. Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Imas Masriah, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap serta para pejabat Pemkab Cilacap.
Wabup mengatakan untuk meningkatkan industri perikanan Cilacap, salah satunya yakni dengan mengoptimalkan PPS Cilacap. Karenanya, pengembangan industri ini harus didukung oleh semua pihak.
“Untuk bisa mewujudkan industri perikanan di Cilacap, kami harus memperbaiki PPS Cilacap. Oleh karena itu Pemkab Cilacap siap mendukung kalau nanti harus presentasi ke Pak Gubernur, presentasi bila nantinya ada kesulitan kami siap mendukung,” katanya, dikutip Minggu (21/2).
Syamsul memastikan Cilacap memiliki potensi dan sumber daya serta sarana prasarana perikanan yang memadai untuk menjadi lokasi program untuk mewujudkan cita-cita Cilacap sebagai industri energi, industri pertanian pangan dan industri perikanan.
“Saya ingin meyakinkan ke Pak Direktur dan tim rombongan (bahwa) Cilacap sangat pantas sebagai lokasi bukan hanya alternatif tetapi sebagai tujuan program tersebut. Kami komitmen ingin mengembangkan perikanan di Jawa bagian selatan dengan mengoptimalkan PPS Cilacap,” imbuhnya.
Kepala PPSC, Imas Masriah menjelaskan dalam program pengembangan tersebut akan dibangun kolam sandar untuk bisa lebih banyak menampung kapal-kapal agar dapat mengoptimalkan perikanan Cilacap.
“Rencananya kalau dari masterplan tahun 2007 kurang lebih (luas kolam) 10 hektare bisa menampung sekitar 127 kapal, namun nanti kami akan mengkaji ulang. Apakah memang harus lebih besar atau nanti merevitalisasi kolam yang ada? Jadi bukan hanya pengembangan kolam baru, tetapi kolam lama juga akan direvitalisasi sehingga lebih optimal menampung kapal nelayan karena masih banyak yang sandar di pinggir-pinggir (pantai),” kata Imas.
Direktur Kepelabuhanan Perikanan Frits Penehas Lesnussa mengatakan hingga saat ini terus dilakukan survei dan dicarikan solusi untuk kendala-kendala terkait pengembangan untuk program tersebut.
“Mudah-mudahan bisa memenuhi semua syarat sesuai yang diinginkan oleh luar negeri sehingga bisa dikembangkan disini. Karena ini pelabuhan perikanan tipe A. Kami berencana kalau di utara ada di Jakarta, mudah-mudahan kalau di selatan ada di Cilacap,” ucap Frits.