Pekalongan, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Jawa Tengah masih terus mengevakuasi warga terdampak banjir yang sudah terjadi selama hampir tiga pekan. Evakuasi juga dilakukan terhadap warga yang positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, banjir masih merendam ribuan rumah di Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Timur dan Pekalongan Utara. "Banjir hampir memasuki pekan ketiga. Kami memfokuskan untuk evakuasi warga yang terdampak," kata Dimas, Jumat (19/2).
Menurut Dimas, evakuasi dilakukan untuk meminimalkan risiko dampak banjir. Warga yang dievakuasi terutama warga yang rentan yakni wanita, ibu menyusui, balita, lansia dan warga yang sakit.
Dari rumah masing-masing, mereka dievakuasi ke tempat-tempat pengungsian terdekat yang disediakan pemerintah. Hingga Jumat (19/2), jumlah warga yang masih mengungsi mencapai 1.730 orang. "Warga yang memerlukan bantuan untuk dievakuasi, mohon menghubungi pihak kelurahan supaya kami bisa bantu mengevakuasi," ujar Dimas.
Evakuasi juga dilakukan terhadap warga positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dan terdampak banjir. Mereka dievakuasi ke Rumah Isolasi Gedung Diklat Kota Pekalongan.
"Sejauh ini ada delapan pasien isolasi mandiri yang sudah kami evakuasi karena rumah mereka terendam banjir jadi tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto
Menurut Slamet, warga terdampak banjir yang positif Covid-19 dipusatkan di satu lokasi agar memudahkan pemantauan dan mencegah penyebaran virus. "Upaya mencegah penyebaran Covid-19 juga kami lakukan di tempat-tempat pengungsian yang ada melalui petugas di tiap puskesmas. Mereka meningkatkan edukasi kepada pengungsi agar tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.