Jakarta, Gatra.com - Direktur Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sri Wahyuningsih, berharap sekolah dapat membangun ekosistem pembelajaran yang lebih terbuka pada siswa. Ekosistem yang dimaksudnya yakni menitikberatkan pada seluruh pemangku kepentingan di sekolah, untuk bisa saling berkolaborasi dalam rangka meningkatkan manajemen sekolah dan meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik itu sendiri.
Menurutnya, dengan ekosistem sekolah yang terbuka dan kolaboratif tersebut, akan membuat siswa dan guru yang melakukan pembelajaran lebih mengasyikan. Guru sebagai sosok inti dari pembelajaran pun diharapkan menjadi fasilitator berbagai sumber pengetahuan ini.
"Di masa pandemi, tentunya inilah yang menjadi penekanan kepada kawan-kawan guru. Guru tidak lagi sebagai guru, tidak lagi sebagai pendidik saja tetapi juga menjadi fasilitator terhadap berbagai pengetahuan," kata Sri dalam Webinar Tetap Asyik Sekolah di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/2).
Menjaga kondisi psikis anak agar tetap semangat belajar dikala pandemi memang bukan pekerjaan mudah. Sri menjelaskan, pihaknya pun mengakui bahwa pembelajaran daring saat ini masih menyisakan beberapa permasalahan yang belum terselesaikan. Salah satunya, adalah kelelahan yang dialami siswa tak kala harus terus menjalani pembelajaran terus-menerus didrpan layar.
"Anak-anak kita cepat lelah karena harus berhadapan dengan gadget untuk melakukan online di sarana pendidikannya. Gadget, laptop, ataupun, Komputer tentunya Ini menimbulkan kelelahan. Lelah pada pengelihatan misalnya, itu terjadi karena harus terpapar cahaya, belum lagi radiasi juga yang harus kita pikirkan. Maka waktu belajar pun dibatasi," bebernya.
Menjaga pembelajaran agar tetap asyik pun harus selalu dilakukan, mengingat kurang kontekstualnya pembelajaran daring dan kurang membumi karena interaksinya yang terjadi secara langsung.
"Tentunya ini adalah kelemahan-kelemahan dimana belajar daring. Ini adalah opini opini yang terbangun di masyarakat, di orang tua yang sudah mulai lelah ketika sudah sekian bulan anak-anak, putra-putrinya harus belajar dari rumah. Makanya, ekosistem belajar yang lebih menyenangkan di sekolah ini yang harus kita munculkan," pungkasnya.