Pekalongan, Gatra.com - Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sudah lebih dari dua pekan belum surut. Ribuan warga yang terdampak masih mengungsi.
Banjir dengan ketinggian 20 hingga 80 sentimeter tersebut merendam 27 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Tirto, Siwalan, Wonokerto, dan Wiradesa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Raharjo mengatakan, intensitas hujan yang tinggi membuat banjir belum surut setelah lebih dari dua pekan melanda hampir semua wilayah Kabupaten Pekalongan.
"Kami sudah lakukan upaya penyedotan air dengan delapan mobil pompa, namun hujan deras yang terus turun setiap hari membuat ketinggian air dan wilayah yang terendam banjir bertambah," kata Budi, Jumat (19/2).
Budi menyebut, banjir merendam 12.085 rumah warga. Sedangkan jumlah warga yang terdampak mencapai 45.753 orang. Dari jumlah itu, 2.744 orang masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
"Titik pengungsian tersebar di beberapa tempat seperti gedung sekolah, kantor kecamatan, gedung pertemuan, balai desa, masjid, dan musala," ujar Budi.
Budi mengatakan, status tanggap darurat bencana banjir akan diperpanjang hingga 14 hari ke depan. Hal ini karena masih banyak wilayah yang terendam banjir dan warga yang mengungsi.
"Perpanjangan masa tanggap darurat banjir akan dimulai Sabtu (20/2) hingga 14 hari ke depan," ujar Budi.
Sebelumnya, status tanggap darurat banjir sudah ditetapkan Pemkab Pekalongan mulai 6 Februari. Penetapan status ini agar penanganan banjir dan warga yang terdampak bisa lebih maksimal, terutama dalam menggunakan dana tak terduga.