Solo, Gatra.com – Pemerintah mengembangkan vaksin buatan dalam negeri untuk memutus penyebaran rantai Covid-19. Rencananya, semua vaksin ini akan digunakan dalam vaksinasi tahap ketiga mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berkunjung ke RS UNS, Jumat (19/2).
Dikatakan bahwa saat ini sudah ada dua vaksin buatan dalam negeri yang sedang dalam tahap uji klinis, yakni vaksin merah putih dan vaksin nusantara.
”Ya kita doakan uji klinis tahap ketiga selesai. Mudah-mudahan berhasil,” katanya.
Dengan adanya vaksin-vaksin ini bisa menjadi alternatif untuk digunakan di Indonesia. Pihaknya juga sudah mendapat laporan dari mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sebagai inisiator pembuatan Vaksin Nusantara yang saat ini tengah dikembangkan di RSUP dr Kariyadi Semarang.
”Saya dapat laporan dari pak Terawan saat beliau masih menjadi Menkes, sekilas prospeknya bagus. Walaupun saya bukan ahli dalam pervaksinan,” ucapnya.
Namun untuk vaksinasi tahap kedua nanti, pemerintah masih berencana menggunakan vaksin Sinovac buatan China. Sebab pemerintah mengejar waktu untuk program vaksinasi nasional.
“Kita mengejar waktu, Sinovac terus kita gunakan sambil menunggu vaksin merah putih. Ada juga kontrak-kontrak dengan vaksin lain seperti dari Astrazeneca dan Pfizer yang sudah diendorse (disetujui),” katanya.
Nantinya vaksin buatan dalam negeri ini bisa digunakan pada tahap ketiga. Sehingga semua vaksin, baik yang masuk ke dalam negeri maupun produksi dalam negeri, akan digunakan seluruhnya pada tahap ketiga.
Namun Muhadjir menegaskan jika penggunaan vaksin-vaksin tersebut harus mlalui izin edar darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
”Semua vaksin nanti digunakan, asal dapat izin edar dari BPOM,” katanya.