Home Internasional Jepang Temukan Lebih 90 Varian Baru Virus COVID-19

Jepang Temukan Lebih 90 Varian Baru Virus COVID-19

Tokyo, Gatra.com - Otoritas Jepang mengonfirmasi varian baru COVID-19, dan kelompok infeksi lainnya mulai muncul di fasilitas imigrasi Tokyo. Informasi itu sebagai tantangan baru ketika negara mencoba mengatasi gelombang ketiga pandemi.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan bahwa varian baru telah ditemukan dalam 91 kasus di daerah Kanto, Jepang timur dan dalam 2 kasus di bandara.

“Pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap varietas mutan karena mereka mungkin lebih resisten terhadap vaksin, yang mulai didistribusikan Jepang minggu ini,” katanya, dikutip Reuters, Jumat (19/2).

"Ini mungkin lebih menular daripada strain konvensional, dan jika terus menyebar di dalam negeri, itu dapat menyebabkan peningkatan kasus yang cepat," kata Kato.

Menurut National Institute of Infectious Diseases, strain baru ini tampaknya berasal dari luar negeri meski ada perbedaan dari jenis lain yang telah ditemukan secara sporadis di Jepang. Ia memiliki mutasi E484K pada protein lonjakan virus yang telah ditemukan pada varian lain, yang dapat merusak keefektifan vaksin.

Sementara itu, 5 staf dan 39 tahanan asing di fasilitas imigrasi Tokyo dinyatakan positif COVID-19.

Menurut juru bicara Biro Imigrasi Regional Tokyo, ada sekitar 130 tahanan di fasilitas itu telah diuji virusnya. Tidak ada kasus yang serius, dan semua tahanan yang terinfeksi tetap dikarantina.

Perwakilan tersebut menolak mengomentari kewarganegaraan dari tahanan yang terinfeksi, dengan alasan masalah privasi.

Sistem penahanan Jepang bagi pelanggar hukum imigrasi dan pencari suaka banyak dikritik karena standar medisnya, misalnya bagaimana pemantauan tahanan dan tanggapan terhadap keadaan darurat.

"Banyak tahanan dikunci dalam ruang kecil dan tertutup," kata Motoko Yamagishi, kepala kelompok hak-hak migran. "Sangat disayangkan wabah seperti itu terjadi di pusat," tambahnya.

Menurut kementerian kesehatan, Jepang telah melaporkan 151 kasus varian dari Inggris, Afrika Selatan dan Brasil. Negara ini mencatat lebih dari 400.000 kasus COVID-19 dengan 7.194 kematian. 

156