Home Gaya Hidup Kota Tegal Gerakan Perekonomian Lewat Daur Ulang Sampah

Kota Tegal Gerakan Perekonomian Lewat Daur Ulang Sampah

Tegal, Gatra.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah resmi bergabung sebagai penyelenggara program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” bersama Trinseo. Langkah ini melanjutkan upaya mengatasi permasalahan sampah dengan daur ulang untuk menggerakkan perekonomian.

Presiden Direktur PT. Trinseo Materials Indonesia dan Direktur Sustainability Responsible Care® Indonesia, Hanggara Sukandar mengatakan, Kota Tegal sudah mulai melaksanakan program percontohan pengelolaan sampah secara end-to-end dalam upaya mengatasi permasalahan sampah, di antaranya pemasangan mesin pemadat polistirena busa pada Maret 2020, disusul dengan mesin predator sampah di Pusat Daur Ulang Sampah Kota Tegal yang merupakan Pusat Pengelolaan Sampah Kota pertama di Indonesia.

"Bergabungnya Pemerintah Kota Tegal dalam program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” memperluas kolaborasi dalam upaya bersama untuk mengupas sirkularitas," kata Hanggara dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Kamis (18/2).

Wakil Presiden Plastik & Bahan Baku di Trinseo, Nicolas Joly menyebut kolaborasi tersebut merupakan sebuah contoh sempurna yang menggambarkan bahwa dengan adanya upaya bersama, semua pihak dapat membantu menutup loop lingkaran ekonomi sirkular di Indonesia. "Kami juga merencanakan gambaran untuk kedepannya melalui sinergi di seluruh rantai nilai,” ujar dia.

Direktur Kemasan Group Wahyudi Sulistya menekankan pentingnya daur ulang sampah plastik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk itu, Kemasan Group telah menyumbangkan satu unit mesin pemadat PS dan satu unit mesin predator sampah ke Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal.

"Satu mesin predator sampah mampu mengolah 20 ton sampah basah setiap hari," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, pemkot berkomitmen mengelola sampah melalui sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah.

"Sinergi ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi sirkular," katanya.

“Yok Yok Ayok Daur Ulang!” merupakan sebuah program yang diluncurkan pada 2019. Tujuan program ini yakni mengadvokasi penggunaan dan daur ulang polistirena (PS) atau styrofoam sebagai bahan kemasan makanan berkelanjutan yang aman, serta paling memungkinkan untuk didaur ulang.

Program tersebut digerakkan melalui aliansi produsen, restoran, konsumen, asosiasi daur ulang dan pemangku kepentingan lainnya di Indonesia. Sejumlah organisasi yang mendukung program ini yakni Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), dan Responsible Care® Indonesia.

367