Palembang, Gatra.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya mengajak warga di Bumi Sriwijaya untuk melestarikan kearifan lokal. Salah satunya mempertahankan budaya dan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, hal tersebut harus dijalankan mengingat di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini kerap kali menggerus budaya dan bahasa yang ada di dalam masyarakat, termasuk dalam keluarga.
“Itu dilakukan sebagai bentuk kecintaannya terhadap kearifan lokal. Termasuk juga menggunakan bahasa kiasan merupakan budaya atau adat istiadat yang harus terus dipertahankan. Dimana bahasa kiasan tersebut dikenalnya sejak kecil melalui orang tua kita dulu,” ujarnya di Palembang, Rabu (17/2).
Apalagi, dirinya hingga saat ini masih menerapkan pemakaian bahasa kiasan tersebut. Salah satu contoh yakni bukalah pintu selebar-lebarnya agar rezeki dapat masuk.
“Artinya pintu rumah itu harus terbuka untuk siapapun, baik untuk saudara maupun kerabat. Karena rezeki itu bisa datang melalui siapa saja. Hal itu juga dari dulu selalu diterapkan, bakan sejak dari orang tua saya,” katanya.
Diketahui, kata kiasan adalah kata-kata yang sangat tidak formal dan bukan dalam arti kata yang sebenarnya. Kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan.