Home Info Satgas Covid-19 PPKM Belum Signifikan Tingkatkan Kepatuhan Memakai Masker

PPKM Belum Signifikan Tingkatkan Kepatuhan Memakai Masker

Jakarta, Gatra.com – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan, penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten maupun kota dan dilanjutkan dengan PPKM Mikro tingkat RT/RW, belum signifikan terhadap kepatuhan menggunakan masker.

"Terlihat data tingkat kepatuhan protokol kesehatan, tampak tidak berhasil meningkatkan angka kepatuhan masyarakat untuk memakai masker," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2).

Ia merinci bahwa data menunjukkan terdapat penurunan jumlah kabupaten atau kota dalam kepatuhan memakai masker. Padahal, saat diberlakukannya PPKM jumlah kabupaten atau kota yang patuh lebih dari 75%. Namun dengan diterapkannya PPKM Mikro tingkat kepatuhan kembali naik.

Dan diyakini dengan pengawasan di wilayah terkecil bermanfaat terhadap proses pengawasan yang lebih ketat. Untuk itu, peran Pos Komando (Posko) daerah agar terus ditingkatkan. Agar kedepannya jumlah kabupaten atau kota yang patuh memakai masker meningkat.

Lalu, untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, jumlah kabupaten atau kota lebih dari 75% dan cenderung meningkat tiap pekannya.

"Saya harapkan tren ini dapat dipertahankan, sekaligus mengingat kita telah memasuki masa PPKM Mikro. Saya harapkan peran serta posko untuk mengawasi kegiatan masyarakat di daerahnya masing-masing," kata Wiku.

Selanjutnya, melihat perkembangan angka kasus positif selama PPKM dan PPKM Mikro, grafiknya belum konsisten menunjukkan naik ataupun turun setiap pekannya. Namun pada pekan pertama PPKM Mikro, angka penambahan kasus per pekan menurun drastis. Ini sejalan dengan meningkatnya tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Angka kasus positif ini dalam beberapa pekan ke depan akan dievaluasi kembali. Dan mengingat tingkat kepatuhan protokol kesehatan meningkat tajam, kemungkinan besar angka kasus positif dalam beberapa pekan ke depan akan menurun.

Kabupaten atau kota diharapkan dengan angka kepatuhan lebih dari 75%, agar mempertahankan kedisiplinannya demi meminimalisir angka kasus positif mingguan tingkat nasional.

Menurutnya, perkembangan baik ini tentunya harus terus dipertahankan. Upaya-upaya penanganan Covid-19, yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) harus terus ditingkatkan sejalan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Penularan Covid-19 baru dapat dikatakan menurun apabila jumlah pemeriksaannya konsisten tinggi diringi penambahan kasus positif yang terus menurun. "Ini berarti positivity rate atau jumlah kasus positif dari jumlah total orang yang diperiksa, angkanya semakin berkurang," ujar Wiku.

214