Jakarta, Gatra.com - Peran pengajar dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia (SDM) yang tengah digalakkan pemerintah saat ini menjadi penting. Dalam rangka terus beradaptasi dengan perkembangan keilmuan, pengajar baik dosen dan guru dinilai penting untuk mengenyam pendidikan yang tinggi.
Untuk dosen sendiri, beberapa Universitas tengah mendorong keharusan dosennya bergelar minimal doktor. Unviersitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), menjadi salah satu kampus yang diketahui tengah giat mendorong agar dosen mereka minimal bergelar doktor.
"Untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, maka minimal 75 persennya dosen bergelar doktor. Jika belum mencapai 75 persen tersebut, maka belum bisa dikatakan unggul," kata Rektor UHAMKA, Gunawan Suryoputro dalam taklimat media daring, Selasa (16/2).
Pihaknya pun tengah melakukan akselerasi, agar kampusnya memiliki jumlah dosen bergelar doktor yang memenuhi target minimal tersebut. Dijelaskannya saat ini baru ada 152 orang dari 622 orang dosen atau baru sekitar 24 persen yang bergelar doktor.
"470 dosen saat ini masih Master atau S2. Dari angka itu baru 80 orang yang tengah menempuh studi doktoral. Kami berharap, setidaknya tiap tahun Ada sekitar 50 orang dosen yang sedang mengambil atau sudah lolos gelar doktor," jelasnya.
Menurut Gunawan, langkah ini penting mengingat basis riset menjadi tulang punggung kemajuan perguran tinggi kedepan. Karenanaya, kecakapan SDM kampus di bidang riset akan makin teruji jika jenjang pendidikan yang dilalui makin tinggi.
"Untuk menghasilkan banyak SDM yang memumpuni dibidang riset, maka kualifikasi pendidikan S3 menjadi sangat ideal, guna mewujudkan perguruan tinggi yang berbasis pada perkembangan riset," pungkasnya.