Surabaya, Gatra.com - Sebanyak 23 warga Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk didera bencana alam tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu malam (14/2). Hingga kini, upaya penyelamatan dan pencarian korban masih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk.
Tidak hanya upaya penyelamatan dan pencarian, bantuan logistik untuk para korban selamat juga mengalir. Salah satunya, bantuan logistik dari Kementerian Sosial. Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah mengkonfirmasi jika pihaknya sudah mengirim bantuan logistik.
"Aku mau cek ke sana (lokasi tanah longsor di Nganjuk). Kami juga sudah kirim (bantuan) semalam. Kami bantu sesuai kebutuhan. Ada makanan, tapi di sana juga sudah ada dapur umum," kata Risma di kantor PMI Surabaya, Selasa (16/2).
Risma menuturkan, bantuan tersebut sudah dititipkan di balai-balai milik Kementerian Sosial yang dekat dengan lokasi longsor. Tujuannya, untuk mempermudah penyaluran kepada semua korban.
Selain bantuan logistik, Risma juga menjanjikan lahan kosong bagi warga yang mengungsi pasca tanah longsor. Juga bantuan relokasi tempat tinggal yang dana anggarannya diambil dari hasil lelang mobil Roll Royce seharga Rp 3,6 miliar.
Sementara, bagi warga yang tewas akibat longsor, juga akan mendapat santunan dana bagi semua korban longsor. Hanya Risma tidak menyebut berapa santunan yang akan diserahkan untuk semua korban.
Sebagai informasi, dari 23 korban tersebut, baru 21 diantaranya yang berhasil ditemukan dan teridentifikasi. Menurut data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Surabaya, 21 korban tersebut terdiri dari 12 korban meninggal, dua korban selamat, dan tujuh lainnya yang masih dalam pencarian.