Mamuju, Gatra.com – Dampak gempa bumi dengan magnitudo 6, 2 yang terjadi beberapa waktu lalu di Mamuju, Sulawesi barat, mencatat ada 153 gedung sekolah di Kabupaten Mamuju tidak bisa digunakan, 76 di antaranya dalam kondisi rusak berat, 48 rusak sedang dan 29 rusak ringan serta 77 gedung perkantoran rusak.
"Sebanyak 76 sekolah yang rusak berat itu, terdiri dari, gedung SD, gedung TK/PAUD masing masing 35 unit serta gedung SMA, SMK dan SMP masing masing dua unit. Sementara, gedung SLB hanya mengalami rusak ringan hingga sedang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Aksan dikutip Antara di Mamuju, Selasa (16/2).
Dikatakan bahwa Gedung SD menjadi sarana pendidikan yang paling banyak mengalami kerusakan yang jumlahnya mencapai 74 unit, disusul gedung TK/PAUD sebanyak 50 unit, 11 unit gedung SMP, gedung SMK 10 unit, sebanyak enam gedung SMA dan dua unit bangunan SLB.
Setelah dilakukan assesment oleh Dinas PU Sulbar, tercatat 77 bangunan perkantoran di Kabupaten Mamuju yang rusak akibat terdampak gempa, tediri 33 unit kantor lingkup Pemprov Sulbar, 29 instansi vertikal dan 25 kantor lingkup Pemkab Mamuju.
Aktivitas perkantoran di lingkup Pemprov Sulbar hingga kini masih berlangsung di bawah tenda. Langkah ini dilakukan dengan pertimbangan menghindari risiko jika terjadi gempa susulan.
"Aktivitas di bawah tenda juga masih diputuskan sambil menunggu hasil assesment gedung kantor terdampak gempa yang sementara berlangsung. Kami (Dinas PU Sulbar) masih melakukan assesment kondisi perkantoran di Sulbar," katanya.
"Kami telah melakukan assesment lebih dari 100 gedung," tambahnya.
Aksan menyebut penanganan bencana gempa kini memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan.
Masyarakat berharap besar kepada pemerintah pusat maupun daerah agar aktivitas pendidikan dan perkantoran di Sulbar dapat berjalan normal seperti sebelumnya.