New York, Gatra.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyesalkan serangan roket mematikan di wilayah Kurdistan utara Irak yang menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Utusan Khusus PBB untuk Irak Jeanine Hennis mengatakan pada hari Selasa (16/2), dikutip Reuters.
Seorang kontraktor sipil tewas dan enam lainnya, termasuk seorang anggota dinas AS, terluka pada Senin malam ketika beberapa roket menghantam Erbil dan sekitarnya pada pukul 21:30 waktu setempat.
“Kami menyesalkan serangan roket mematikan di Erbil. Tindakan keji dan sembrono tersebut menimbulkan ancaman besar bagi stabilitas. Irak harus dilindungi dari persaingan (eksternal). Kami menyerukan pengekangan dan kolaborasi erat Baghdad-Erbil untuk membawa pelaku ke pengadilan,” tulis Hennis di Twitter.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Irak juga mengutuk serangan itu dan menyerukan semua pihak yang terlibat untuk bertanggung jawab.
Setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil, menurut Reuters. Beberapa ledakan keras dilaporkan terdengar di tempat kejadian dan kebakaran terjadi di dekat bandara.
Serangan hari Senin diklaim oleh kelompok Saraya Awliya al-Dam, yang mengatakan bahwa mereka menargetkan “pendudukan Amerika" di Irak.
Para pejabat Irak mengatakan kelompok itu terkait dengan Iran.
Beberapa kelompok yang memiliki hubungan dengan rezim Iran telah mengklaim serangkaian serangan roket dan bom pinggir jalan terhadap pasukan koalisi, kontraktor yang bekerja untuk koalisi dan instalasi AS - termasuk kedutaan besar di Baghdad - dalam beberapa bulan terakhir.