Karanganyar, Gatra.com- Wakil Ketua DPRD Karanganyar Toni Hatmoko meminta eksekutif bersikap realistis terkait pembuatan RS khusus pasien Covid-19. Menurutnya, APBD pada tahun ini tidak mampu merealisasikannya.
"Coba lihat rehab RSUD. Baru rehab saja sudah habis Rp95 miliar. Mana ini mau bikin RS, habis berapa? Padahal APBD sudah digodok dan disahkan. Mau ambil dari APBD perubahan juga tidak bisa sebanyak itu," katanya.
Ia menyebut Belanja Tak Terduga (BTT) juga tidak memungkinkan meng-cover semua kebutuhan RS khusus Covid-19. Pada tahun ini, APBD menyediakan BTT Rp10 miliar saja.
Toni mengatakan, refocusing anggaran tidak bisa dihindari. Hasil pengumpulannya bertujuan membiayai kebutuhan penanganan Covid-19. Namun, bukan untuk pembuatan RS khusus Covid-19. Paling mendesak untuk membiayai pengadaan vaksin.
"Menteri keuangan sudah mengatakan, APBN tidak cukup jika membiayai daerah untuk penanganan Covid-19. Harus ada upaya daerah membiayai sendiri. Terutama keperluan vaksinasi," katanya.
Ia menganjurkan eksekutif segera menyediakan RS khusus Covid-19 dengan memanfaatkan asetnya. Dalam hal ini, gedung BLK Karangpandan dianggap paling potensial. Selain lokasinya jauh dari permukiman, ruangan yang tersedia bisa diubah menjadi tempat perawatan.
"Tinggal menyediakan sarana dan prasarana saja. Untuk gedungnya sudah ada. Bisa dipakai, tunggu apa lagi. Kalau bikin rumah sakit komplit jelas keuangan tidak memungkinkan," katanya.
Sebagai catatan, APBD 2021 sebesar Rp 2.094 triliun. Sedangkan APBD 2020 sebesar Rp 2.224 triliun sehingga terjadi penurunan Rp130 miliar.
Sebelumnya, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku masih menunggu petunjuk dari pemerintah provinsi Jawa Tengah terkait penyediaan RS khusus pasien Covid-19.
Setahu dirinya, semua kebutuhan akan dicukupi pemerintah pusat. Namun belakangan, ia mendapat informasi bahwa kebutuhan itu diserahkan ke daerah agar dipenuhi. Berbagai persiapan sudah dimulai dengan menginventarisasi kebutuhan rumah sakit mitra pemerintah dalam menangani pasien Covid-19. Antara lain ketersediaan ventilator, mesin swab PCR, tempat tidur dan ruang isolasi.