Semarang, Gatra.com- Gerakan “Jateng di Rumah Saja” yang dilakukan dua hari dan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membawa dampak terhadap penurunan kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Menurut Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo Covid-19 hingga 14 Februari 2021 turun diangka 4.721 dibandingkan atas minggu sebelumnya mencapai 5.530 kasus.

“Kasus penyebaran Covid-19 di Jateng terus menurun. Bahkan dari 35 kabupaten/kota tak lagi ada zona merah, dan berubah menjadi zona orange,” katanya usai rapat koordinasi “Percepatan Penanganan Covid-19” di Kantor Gubernur di Semarang, Senin (15/2).

Lebih lanjur Ganjar menyatakan sebelumnya pada 25-31 Januari masih ada beberapa daerah zona merah antara lain, Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen.

Tren bulanan kasus Covid-19 di Jateng pada Januari 2021 mengalami penurunan menjadi 28.189 kasus dibandingkan atas Desember 2020 yang mencapai 30.948 kasus.

“Laporan dari Dinkes Jateng tren kasus Covid-19, semakin hari, makin turun. Angka terkonfirmasi turun dan angka kematian juga turun. Ini bagus,” ujar Ganjar.

Penurunan kasus Covid-19 ini, lanjut Ganjar, tidak lepas dari keberhasilan gerakan "Jateng di Rumah Saja" pada 6-7 Februari 2021.

Gerakan yang mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah saja selama dua hari berturut-turut cukup efektif menurunkan angka kasus Covid-19 hingga 50%.

“Dua hari di rumah saja turunnya luar biasa antara 40% hingga 50% lebih. Ini menunjukkan optimisme kita,” paparnya.

Ganjar menambahkan, saat ini sedang menyiapkan skenario vaksinasi dan PPKM yang diperpanjang hingga 22 Februari 2021 untuk menjaga tren positif.

Skenario vaksinasi yang diambil dari keputusan rapat bersama pihak-pihak terkait yakni dengan empat metode, titik pelaksanaan, cold chain, dan segala peralatan yang diperlukan.

“Kalau pelaksanaan PPKM efektif yang di tempat ya itu saja. Tapi kalau terjadi peningkatan bukan tidak mungkin kita lakukan gerakan Jateng di Rumah Saja berikutnya,” ujar Ganjar.