Home Kesehatan UGM Syaratkan Pengguna GeNose Olah Limbah Plastik

UGM Syaratkan Pengguna GeNose Olah Limbah Plastik

Sleman, Gatra.com - Tim Pengembang GeNose Universitas Gadjah Mada (UGM) mensyaratkan instansi pengguna pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas ini wajib bekerja sama dengan pengelola sampah dalam menangani limbah plastik alat tersebut.

Mewakili tim GeNose, Fitriana dari Gama Medical Center UGM menerangkan bahwa persoalan sampah GeNose sudah dipikirkan oleh tim dan penggunaannya di UGM ditangani oleh divisi penanganan sampah medis.

"Yang pasti, semua instansi pengguna GeNose, seperti PT KAI, wajib bekerjasama dengan pengelola sampah medis sehingga tidak akan dibuang sembarangan," kata Fitriana di Balai Senat UGM, Senin (15/2).

Dalam praktiknya, seluruh kantong yang telah digunakan untuk tes Covid-19, baik dengan hasil positif maupun negatif, akan dikumpulkan jadi satu. Sampah yang berwarna oranye atau kuning itu bersifat infeksius dan mesti diserahkan ke pengelola sampah medis.

Kerjasama dengan pengelola sampah medis di tiap daerah pun menjadi syarat mutlak penggunaan GeNose. "Seluruh sampah plastik yang dihasilkan dari pengetesan dengan GeNose dijamin tidak mengandung virus. Seluruh virus telah tersaring dan disimpan di mesin pengetes di alat yang namanya heppa filter," kata Sekretaris Satgas Covid-19 UGM ini.

Menurut Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyana, heppa filter mampu menampung virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 yang berukuran nano. "Jadi selama terjebak di heppa filter ini virus tidak akan menyebar dan main ke mana-mana," ujarnya.

Kementerian Perhubungan pun telah menggunakan GeNose sebagai alat tes Covid-19 wajib bagi penumpang di stasiun kereta api. Atas keputusan itu, Kuwat menyatakan tim akan melakukan evaluasi dan kontrol pada perangkat GeNose agar tidak menimbulkan penularan baru. 

"Kami tetap fokus untuk memastikan tingkat akurasi, presisi, sensitivitas, dan keamanan implementasinya di lapangan. Contohnya kemarin GeNose di Stasiun Yogyakarta digunakan 3.000 orang. Meski ada sensornya yang bergeser, semua berjalan baik," katanya. 

Dari evaluasi penggunaan di enam titik di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kuwat mengusulkan pengelola menyediakan bilik-bilik pengetesan yang dilengkapi kipas angin di atasnya. Hal ini karena sorotan beberapa pihak yang khawatir dengan percikan ludah atau droplet saat menggunakan GeNose di tempat terbuka.

792