Denpasar, Gatra.com- Saat berolahraga, cedera berpotensi terjadi pada bagian atas tubuh, seperti halnya bahu. Hal ini disebabkan karena bahu merupakan sendi yang geraknya paling bebas, namun sendi bahu adalah yang tidak stabil dan rentan mengalami cedera.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Minggu (14/2), berikut beberapa penjelasan Dokter spesialis orthopedi dari Siloam Hospitals Bali, dr. Made Bhawana Wijaya dan dr. Ida Ayu Dewi, Sp OT(K) mengenai apa itu cedera dan apa saja jenisnya.
Ada beberapa jenis cedera bahu akibat olahraga tersebut, yakni cedera bahu ringan, yang dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memaksimalkan kerja bahu melalui fisioterapi.
Sedangkan cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan beristirahat, penggunaan kompres es untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.
Jika cedera bahu dengan kondisi seperti robeknya otot, pasien memerlukan diagnosa dan penanganan lebih lanjut. Dan jika kondisi sudah sangat serius, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.
Berikut ini beberapa jenis cedera yang kerap terjadi saat melakukan kegiatan.
1. Benturan
Merupakan kerusakan yang terjadi pada jaringan lunak karena benturan langsung pada otot atau ligamen.
Bila disertai dengan perdarahan disebut memar.
2. Dislokasi
Merupakan pergeseran letak sendi dari tempat yang seharusnya disertai dengan kerusakan kapsul sendi dan ligamen yang mengelilinginya.
3. Strain
Merupakan kerusakan yang terjadi pada otot dan/atau tendon karena penggunaan atau peregangan yang berlebihan.
4. Patah tulang
Merupakan terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit.
5. Kram otot
Merupakan kelainan pada otot akibat gangguan sirkulasi darah.
6. Sengatan panas
Merupakan kelelahan akibat sengatan panas. Bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan pembuluh darah otak.