Cilacap, Gatra.com – Tim SAR gabungan memperluas area pencarian korban ketiga longsor Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Hingga pencarian hari keempat, belum ada tanda-tanda korban ditemukan.
Kepala Kantor Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan pencarian utama tetap di area ditemukannya korban pertama dan kedua, yakni di jarak 100 meter dan 110 meter dari titik awal rumah sebelum tersapu longsor. Akan tetapi, tim SAR juga berupaya membuka kemungkinan lainnya, misalnya korban langsung hanyut ke sungai yang berada di bawah area longsoran.
“Kamis udah menginformasikan, karena di sini kemarin sempat banjir ya, korban itu terhempas, dan langsung terbawa arus banjir,” kata dia.
Sebab itu, Basarnas juga menugaskan regu pencari yang menyusuri aliran sungai. Penyusuran dilakukan melalui darat dan aliran sungai ke arah hilir.
Dia juga menjelaskan, sesuai dengan SOP, pencarian korban bencana akan dilakukan selama tujuh hari pasca-peristiwa. Dia berharap sebelum hari ketujuh pencarian, korban sudah ditemukan. Akan tetapi, dia tidak menjelaskan apakah pencarian akan dihentikan jika korban urung ditemukan selama tujuh hari pencarian.
“Harapan kita, semoga korban secepatnya ditemukan,” ujarnya.
Diketahui, longsor menerjang tujuh rumah. Enam rumah rusak total dan satu rusak ringan. Enam rumah yang rusak total tersebut milik Gumun Mujiono, Sri Rejeki, Tarsinah , Mitro Utomo, Jemarun, dan Tri Mulyadi. Adapun rumah rusak ringan milik Kirwanto. Semuanya berada di RT 1 RW 2, Desa Kalijering.
Dalam longsor ini, tiga orang dinyatakan hilang. Namun, dua korban sudah ditemukan. Pertama, korban pertama, Tarsinah sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ibu Doniatun ditemukan meninggal dunia. Sedangkan korban ketiga masih dalam pencarian.
Selain menyebabkan korban jiwa, bencana tanah longsor ini juga menimbulkan korban material. BPBD mendata kerugian akibat kerusakan mencapai Rp1.225.000.000. Sebanyak 119 jiwa mengungsi akibat bencana longsor ini.