Tokyo, Gatra.com - Presiden Olympiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori mengundurkan diri dari posisinya setelah mengeluarkan pernyataan yang berbau seksis yang ia kemukakan dalam sebuah pertemuan dan bocor ke publik.
Mori menyampaikan penyesalan mendalam dan menyatakan mundur hari Jumat (12/02). Ia menyebutkan bahwa penyataannya yang tak elok tersebut menyebabkan keributan.
Adapun pernyataan Mori yang menjadi kontroversi adalah saat ia mengatakan bahwa “rapat (dewan) dengan banyak perempuan itu makan waktu lama”. Hal ini dikarenakan, menurut Mori, para perempuan itu terlihat kompetitif, ketika ada satu perempuan bicara, yang lain juga merasa perlu unutk bicara.
Dalam sebuah konferensi pers yang dilakukan pekan lalu, mantan Perdana Menteri Jepang ini menyampaikan bahwa perkataan itu ia ucapkan di ruang tertutup dan dia menyesal telah melakukan hal tersebut.
Pada awalnya, Mori tidak ada niatan untuk sampai mengundurkan diri, namun tekanan publik meminta sebaliknya. Apalagi di Jepang perempuan sering menjumpai diskriminasi gender baik di tempat kerja maupun saat ingin mendapatkan posisi penting.
Dalam pembelaan dirinya, Mori menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk melecehkan perempuan. “Tapi nampaknya, yang viral justru demikian,” ujarnya, seperti dikutip dari CNN.
“Saya selama ini telah berusaha keras, memberi tempat kepada para perempuan untuk bersuara,” ujar Mori.
Pria 83 tahun ini juga mengatakan bahwa ia telah menunjuk beberapa perempuan yang kemudian ia beri posisi yang mereka inginkan. “Jadi saya sama sekali tak punya niatan untuk mengesampingkan perempuan sama sekali,” ujarnya.
Mori menyebutkan bahwa ia tidak terima dirinya disebut “rougai”, sebuah sebutan di Jepang yang artinya orang tua yang sudah tidak ada gunanya lagi dan menjadi penghalang di sebuah kelompok masyarakat.
“Jujur saya tidak suka ungkapan itu,” ujarnya. Menurut Mori, banyak orang tua di Jepang yang telah bekerja keras untuk memajukan masyarakat dan cukup membuat frustasi ketika kemudian para orang tua seperti dilupakan begitu saja.