Solo, Gatra.com – Putri Paku Buwono XIII, GKR Timoer Rumbai, terkurung di dalam Keraton Kasunanan Surakarta. Hal ini terlihat dari unggahan di akun Instagramnya, @gkrtimoer, pada Jumat (12/2) sekitar pukul 01.00 WIB.
Dalam unggahan tersebut, terdapat delapan feed, dua foto, dan empat video. Unggahan itu diberi keterangan, ‘Putri yang terkurung versi 2’. Dua foto tersebut menampakkan gerbang istana Keraton Solo, Kori Kamandungan, yang dijaga oleh banyak polisi dengan suasana malam hari.
Sementara itu, pada unggahan video, video pertama menampakkan kamar mandi yang hanya diterangi dua lilin. Video-video selanjutnya memperlihatkan ruangan yang gelap gulita dan dari cahaya flash terlihat barang-barang yang berantakan.
”Hhhmm mati lampu. Sengaja dimatikan saudara-saudara. Gelap gulita. Mereka sengaja mematikan lampu. Supaya apa? Supaya putri yang terkurung versi kedua tidak betah,” ucapnya sambil membawa kamera menuju pintu.
Adapun unggahan terakhir menampakkan wajah GKR Timoer yang sedang tersenyum. ”Putri yang terkurung versi kedua,” katanya.
KPH Eddy Wirabhumi membenarkan bahwa GKR Timoer Rumbai terkurung di dalam keraton. Kejadian ini kedua kalinya GKR Timoer terkurung di istana. Namun kali ini ia terkurung bersama GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, adik PB XIII yang juga istri Eddy.
Eddy mengatakan keduanya terkurung bersama tiga orang abdi dalem sejak Kamis (10/2). Menurutnya, kondisi di dalam ruangan tersebut gelap gulita. ”Bisa dilihat dari Instagram,” kata Eddy.
Hingga saat ini Eddy dan keluarga abdi dalem tidak bisa mengakses ke tempat keduanya dikurung untuk mengirim makanan. ”Keluarga abdi dalem juga tidak bisa masuk. Bahkan Gusti Mangkubumi (adik GKR Timoer) juga tidak bisa masuk untuk kirim makanan," kata Eddy.
Saat dikonfirmasi ke pihak PB XIII, kuasa hukum PB XIII Ferry Firman Nurwahyu menyatakan tidak tahu-soal unggahan Instagram GKR Timoer. Ia justru mempertanyakan mengapa GKR Timoer mengunggah kejadian itu di akun Instagram tapi tak berkomunikasi dengan ayahnya.
”Itu kan mereka ayah dan anak. Kenapa tidak telepon saya atau Sinuhun (PB XIII). Tidak mungkin tidak punya nomor teleponnya,” katanya.
Menurut Ferry, selama ini ada aturan untuk memasuki keraton, khususnya di Sasana Putra. Bahkan untuk ke Sasana Putra, tamu harus dikawal sejak masuk hingga keluar.
”Tidak bisa sembarangan orang masuk. Saya sendiri juga kalau ke sana tidak bisa sembarangan. Saya ke sana kalau ditimbali (dipanggil) Sinuhun,” katanya.
Namun, kata Ferry, GKR Timoer adalah putri dari PB XIII sehingga unggahan GKR Timoer bahwa dia dikurung tersebut sulit diterima.
”Itu kan rumahnya sendiri, bagaimana bisa terkurung di rumahnya sendiri,” katanya.
Saat ini, pihak PB XIII tidak akan mengambil langkah apapun atas unggahan itu. Mereka menunggu hingga GKR Timoer menghubungi. ”Kita tunggu saja sampai mereka menghubungi,” katanya.