Cilacap, Gatra.com – Tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian satu korban hilang dalam bencana tanah longsor di Kalijering, Padureso, Kebumen, Jawa Tengah. Hingga Kamis (11/2), korban atas nama Jemarun (48 th), belum ditemukan.
Humas Basarnas Cilacap, Syaeful Anwar mengatakan pencarian korban difokuskan di area ditemukannya jenazah korban pertama dan kedua, yang berjarak 100 meter dan 110 meter dari titik rumah korban. Pencarian menggunakan alkon (mesin penyemprot air) dan dengan cara manual. Pencarian terkendala cuaca dan area pencarian yang luas. “Kondisi cuaca gerimis,” katanya.
Menurut Syaeful, pencarian dikonsentrasikan di selatan titik ditemukannya korban pertama dan kedua. Pencarian ini sangat tergantung pada suplai air untuk alkon. Karenanya, sebagian tim SAR bertugas menjaga alkon dan memastikan keterseidaan airnya. “Tim SAR gabungan memastikan ketersediaan air dengan menjaga peralatan alkon (pompa air) di sumber air/sungai,” ujarnya.
Rencananya, pencarian akan dilanjutkan dengan mengerahkan alat berat dan penambahan alkon. Dengan begitu, operasi pencarian bisa menjangkau area lebih luas. Harapannya, korban lebih cepat ditemukan.
Dalam pencarian ini, tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Cilacap, Polsek Padureso, Koramil Padureso, BPBD Kebumen, Brimob Kutoarjo, Rapi, Orari Kebumen, Banser Kebumen, SAR Elang Perkasa, Ubaloka Kebumen, Iof Magelang, MTA, TRC Kwarasan, Relawan Koara, Jeep Comunity, keluarga dan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, pada pencarian hari kedua, tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah korban pertama dan kedua, yakni Tarsina (60 th) dan Doniatun (46 th). Keduanya ditemukan di titik yang berjaral 100 dan 110 meter dari rumah yang tersapu longsor.
Longsor di Kalijering terjadi pada Selasa pukul 18.30-an WIB. Longsor menyapu empat rumah dan menyebabkan tiga orang hilang. Dimensi longsor mencapai lebar 100 meter, panjang 300 meter, dan mahkota dengan ujung luncuran material longsor mencapai 500 meter.