Jakarta, Gatra.com – Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Le Minerale bekerjasama dengan Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Surakarta menanam pohon ke-100.000.
Ini merupakan kegiatan program EPR (Extended Producer Responsibility) Le Minerale, yaitu “Pelihara Sumber Mata Air” yang merupakan salah satu bagian dari Gerakan Tanam Pohon Nusantara.
“Program EPR tahunan penanaman pohon sudah dimulai sejak tahun 2015 pertama kali Le Minerale hadir. Sehingga sampai tahun ini jumlah pohon yang ditanam akan mencapai lebih dari 100.000 pohon," kata Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya, Ronald Atmadja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/2).
Program ini sebagai lanjutan dari program penanaman pohon di tahun-tahun sebelumnya yang sudah dan akan dilakukan di Pasuruan, Palembang, Makassar, Cimande, Ciherang dan Cianjur. "Komitmen kami untuk menaman lebih dari 500.000 pohon untuk tiga tahun kedepan,” jelasnya.
Ronald menyebut, kerjasama dengan Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar operasi perusahaan. Serta sejalan dengan program pemerintah dalam penghijauan dan pelestarian lingkungan dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia tahun ini.
Peneliti Ahli Utama Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta, Prof. Dr. Irfan Budi Pramono, MSc menambahkan bahwa untuk menjaga kontinuitas pasokan air tanah maka perlu dilakukan penanaman pohon di daerah hulu DAS agar kemampuan peresapan air meningkat. Penanaman pohon di daerah hulu DAS juga harus memperhatikan faktor kesesuaian tempat tumbuh.
"Penanaman pohon ini juga akan lebih efektif meningkatkan hasil air tanah secara signifikan ketika ditanam pada lahan kosong. Selain itu jenis pohon yang akan ditanam juga harus diperhatikan, agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkap Irfan.
Jenis pohon yang ditanam bervariasi sesuai dengan pedoagroklimat serta disesuaikan dengan penerimaan masyarakat setempat. Mengingat areal tanam di dataran tinggi, kebanyakan pohon yang akan ditanam berupa pohon alpukat, sirsak, kemiri, kayu manis dan durian yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
“Pemilihan lokasi tanam dan dan jarak tanam yang longgar (4 X 6 m) juga sangat menentukan pohon tumbuh dengan baik serta bisa membantu meningkatkan debit air yang kembali masuk ke dalam tanah " ungkap Irfan.