Temanggung, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menyiapkan sejumlah desa agar lebih siap memitigasi bencana tanah longsor untuk meminimalkan korban.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Dwi Sukarmei mengatakan, wilayah Temanggung yang sebagian besar berkontur bukti dan pegunungan rawan longsor. Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir korban, salah satunya dengan dibentuk desa kesiapsiagaan bencana.
"Tahun 2021 kami berencana membentuk empat desa kesiapsiagaan bencana. Yakni Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo, Desa Caturanom Kecamatan Parakan, Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo, dan Desa Tlahab Kecamatan Kledung. Sebelumnya Kabupaten Temanggung telah memiliki 16 desa kesiapsiagaan bencana dan di tahun ini akan menambah empat desa,"katanya, Rabu (10/2).
Menurut Dwi ditentukannya desa-desa tersebut menjadi desa kesiapsiagaan bencana karena memang termasuk wilayah rawan bencana. Melalui desa kesiapsiagaan akan diupayakan bagaimana desa bisa mandiri mengatasi bencana yang terjadi. Warga dilatih agar bisa melakukan mitigasi bencana sehingga dapat meminimalkan korban.
"Salah satu kriteria pembentukan desa kesiapsiagaan bencana itu karena di desa tersebut kerap terjadi bencana. Maka ada skala prioritas, dengan harapan masyarakat mampu menghadapi, atau tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana,"katanya.
Dari pemetaan dan berdasar catatan tahun 2020 telah terjadi 117 bencana tanah longsor di Kabupaten Temanggung. Adapun kecamatan paling tinggi mengalami bencana tanah longsor adalah di Kecamatan Kaloran, dengan 17 kejadian, kemudian di Kecamatan Pringsurat 14 kejadian. Adapun untuk kecamatan yang lain rata-rata terjadi 3-5 longsor meski dengan skala kecil.