Surabaya, Gatra - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mendirikan RS bagi warga yang terpapar Covid-19. Lokasinya, di sebelah kompleks apartemen dan mal City Of Tomorrow.
Rumah sakit yang nanti akan dilengkapi dengan semua layanan standar internasional tersebut atas kerjasama Pemkot Surabaya dengan RS Siloam. Hanya saja Pemkot belum menyatakan kapan rumah sakit tersebut akan memulai beroperasi.
Plt Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan pihaknya perlu memastikan keamanan dan kenyamanan lingkungan komplek mal. Keselamatan semua pasien dan tenaga medis RS, penghuni apartemen, tenant, dan pengunjung mal dari penularan Covid-19 merupakan prioritas.
"Saya tegaskan warga sekitar harus sepakat. Tapi, karena berbatasan langsung dengan pengunjung dan penghuni mal, harus ada pembatas atau sekat yang jelas," kata Wisnu kepada wartawan, Rabu (10/2).
Karena masih harus memastikan keamanannya, Wisnu juga menegaskan bahwa RS di mal tersebut belum beroperasi. Untuk itu, ia berharap pihak RS Siloam terus mengupayakan sosialisasi kepada tenant, penghuni, pengunjung, dan warga sekitar kompleks mal terkait keamanan operasional RS-nya.
Menurutnya, operasional rumah sakit tersebut memang harus segera dilaksanakan. Sebab, bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat perawatan, khususnya pasien Covid-19 di Surabaya sudah di angka 100% selama 3 pekan terakhir.
"Tapi memang, beberapa hari ini BOR kita memang sudah turun. BOR kita sekarang sudah 64%. BOR di ICU (Intensive Care Unit) sudah tinggal 75%. Jadi, ada 26% yang dapat dipakai," jelas Wisnu.
Head Of Public Relations Siloam Danang Kemayan Jati menyatakan bahwa rumah sakit tersebut nantinya tetap akan mengutamakan keamanan dan kenyamanan. Semua akses, fasilitas, dan infrastruktur akan dibuat terpisah dan independen.
Selain itu, lanjut Danang, fasilitasnya juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19. Sehingga, operasionalnya tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan semua pihak.
"Rumah sakit ini memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri. Sebagai RS darurat yang menangani pandemi Covid 19, rumah sakit ini juga secara fisik sudah siap untuk dibuka dengan 185 tempat tidur dan 15 bed lain di ruang ICU," kata Danang.
Terkait pelayanannya sudah berstandar internasional dengan semua peralatan yang memadai. Misalnya, fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, dan sistem STP/IPAL.
Karenanya, untuk memastikan semua keamanan dan kualitas layanan kesehatan, Danang menyatakan akan terus mensosialisasikan RS baru tersebut kepada warga. Terutama, sosialiasi yang intens kepada tenant mal dan penghuni apartemen, sesuai arahan Pemkot Surabaya.