Dompu, Gatra.com- Banjir karena curah hujan tinggi yang melanda kawasan Pekat beberapa hari lalu, menghantam pipa penyalur air dari Mata Air Dam Latonda I Timur. Akibatnya instalasi perpipaan mengalami kerusakan cukup serius (patah). Imbasnya, suplai kebutuhan air bersih di Desa Pekat dan Desa Calabai Kecamatan Pekat, mengalami kemacetan.
Mengetahui hal itu dan guna memastikan tercukupinya kebutuhan air bersih bagi warga di wilayah hukumnya Kapolsek Pekat Ipda Muh. Sofyan S.Sos beserta personelnya bertindak cepat menuju lokasi, Senin, (8/2) . Meski harus berjibaku dengan terjalnya tebing dan bukit serta bergelut dengan dalamnya air sungai.
"Setelah mendapat laporan dari warga dan berkoordinasi dengan pihak desa, anggota langsung bergerak bersama mendatangi lokasi kerusakan," ungkap Kapolsek Pekat kepada Gatra.com, dari Dompu, Selasa (9/2).
Kapolsek menambahkan, akibat rusaknya pipa tersebut, ratusan rumah di Desa Pekat tidak mendapatkan pasokan air. Untuk itu pipa tersebut perlu dilakukan normalisasi atau perbaikan. "Setelah dilakukan pengecekan bersama, ternyata pipanya patah dan dibiarkan lebih 2 (dua) pekan tanpa ada tindakan" jelas Kapolsek.
Tanpa menunggu lama, lanjut Kapolsek, dengan persediaan alat dan bahan seadanya, anggota personil bersama staf desa, langsung lakukan perbaikan. "Pipanya diganti, Di samping itu, juga dilakukan penggalian kemudian dicor untuk mengantisipasi hantaman arus, jika sewaktu-waktu banjirnya datang lagi,” terangnya.
Terkait pasokan air pasca dilakukan normalisasi, Kapolsek memastikan, air kembali dapat tersalurkan dan dapat digunakan sebagaimana biasanya. "Persediaan air di mata air ini, bisa sampai musim kemarau. Bahkan sampai musim hujan yang akan datang," kata Kapolsek.
Kapolsek juga engingatkan warga Desa Pekat dan Desa Calabai untuk tetap menjaga dan merawat instalasi perpipaan tersebut. "Kalau masyarakat benar-benar butuh akan air, mudah-mudahan dapat memeliharanya, termasuk keberadaan lingkungan di sekitar dam ini," harap Kapolsek.