Jambi, Gatra.com - Masalah banjir masih merupakan pekerjaan besar yang masih harus di bereskan pemerintah Kota (Pemkot) Jambi. Sebelumnya, pada penghujung tahun 2020 lalu, terdapat lima titik terparah di Kota Jambi yang diterjang banjir dengan intensitas tinggi.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan, saluran air harus diperbesar karena debit air yang semakin besar, selain itu terdapat sedimentasi yang harus juga diangkat ini yang menjadi persoalan banjir.
"Persoalannya adalah dari dimensi saluran air yang pembangunan sudah di perbesar tidak lagi dimensinya. Semisal, sesuai exsisting harus diperbesar dua meter kita perbesar menjadi tiga meter," kata Fasha saat rakor penanggulangan banjir di ruang pola kantor Wali Kota, Selasa (9/2).
Fasha menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya adalah dengan program kali bersih, menurutnya, masyarakat turun dilibatkan membersihkan kali ataupun sungai di tempatnya.
Selain itu menurut Fasha, Pemkot juga akan membangun kolam retensi dua lokasi di kawasan Payo Selincah. "Kolam retensi fungsinya menampung sementara air hujan saat debit maksimum di sungai datang. Nanti secara perlahan mengalirkannya saat debit air sungai telah normal," ujarnya.
Fasha menambahkan, pihaknya sudah membeli dua lokasi yang akan di jadikan kolam retensi, namun pemkot mengaku membangunnya butuh biaya besar.
"Kita sudah beli, tapi jujur untuk membangunnya butuh biaya besar," ucapnya.