Karanganyar, Gatra.com - Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Karanganyar mendata 2.000 lebih calon pendaftar pelatihan Skill Development Centre (SDC). Dari jumlah tersebut, akan diseleksi sesuai kriteria. Salah satunya dari keluarga petani tembakau.
Kepala Disdagnakerkop UMKM Karanganyar, Martadi mengatakan ketentuan penerima program mengacu aturan Kementrian Keuangan. Sebab, sumber dana program SDC akan diusulkan didanai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dana yang diusulkannya mencapai Rp1,6 miliar.
"Karena dananya yang diusulkan dari DBHCHT, maka terikat aturan Kemenkeu. Penerima bantuan pelatihan dari keluarga petani tembakau atau petani pada umumnya," kata Martadi kepada Gatra.com di Karanganyar, Senin (8/2).
Berdasarkan perhitungannya, per penerima program membutuhkan pembiayaan Rp5 juta. Ia sudah menggandeng 11 workplace yang dipusatkan di SMK dan balai latihan kerja. Bidang pelatihannya seperti jahit, salon, kuliner, teknisi, hingga bahasa asing. Ia juga menjalin komitmen dengan berbagai perusahaan skala lokal, nasional dan mancanegara dalam upaya mempekerjakan para lulusan SDC ke sana.
"Perusahaan di Jepang menerima magang beberapa warga Karanganyar yang telah dapat pelatihan. Namun ini sedang menunggu kesiapan perusahaan di Jepang. Karena ini masih masa pandemi sehingga tertunda," katanya.
Dalam pelaksanaan SDC mendatang, kemungkinan pemberian materi dilakukan secara daring. Meski di kelas virtual namun diyakini tetap berkualitas bagi pembelajaran. Sedangkan untuk praktik, siswa SDC dipersilakan secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sebelumnya, Martadi mengatakan, Disdagnakerkop menghitung jumlah pekerja dirumahkan mencapai 3.000 orang di masa Pandemi Covid-19 hingga akhir 2020. Sebelum pandemi, pengangguran di Karanganyar mencapai 15.000 orang.