Turin, Gatra.com – Juventus akan menjamu Inter Milan dalam laga leg kedua semi final Coppa Italia. Bermain di Allianz Stadium, Rabu (10/2) dini hari WIB, anak asuh Andrea Pirlo bertekad mempertahankan kemenangan yang telah diraihnya dalam leg pertama. Satu sisi, Inter tetap yakin bisa membalikkan keadaan.
Leg pertama digelar pada pekan lalu di kandang Inter Milan Giuseppe Meazza. Juventus berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1 berkat dua gol Cristiano Ronaldo yang semuanya dicetak pada babak pertama.
Di leg kedua ini, Romelu Lukaku berpeluang tampil, setelah absen pada leg pertama akibat hukuman kartu. Meski demikian, sejauh ini Lukaku belum bisa mencetak gol saat melawan Juventus. Pria asal Belgia ini belum sekalipun bisa menjebol gawang Juventus dalam empat pertemuan di seluruh kompetisi.
Satu sisi, andalan Juventus Cristiano Ronaldo juga tengah dalam performa terbaiknya. Usai mencetak dua gol ke gawang Inter, Ronaldo juga mencetak gol ke gawang AS Roma dalam lanjutan laga Serie A. Anak asuh Antonio Conte sendiri masih memiliki peluang untuk mencapai babak final. Syaratnya dalam laga ini harus menang minimal 2-0, atau selisih tiga gol.
Pelatih Juventus Andrea Pirlo mengatakan laga ini menjadi pertandingan penting. Apalagi jadwal padat pertandingan telah menanti. “Sementara fokus Juve saat ini tertuju pada Inter, masih ada pertandingan di liga untuk dilanjutkan, juga dimulainya kembali Liga Champions. Dan tentu saja, semoga final Coppa Italia bisa dimenangkan,” katanya seperti dilansir dari situs resmi klub.
"Kami harus bermain sebagai Juve, seperti yang kami lakukan di beberapa pertandingan terakhir. Besok adalah putaran kedua tantangan besar, final adalah tujuan yang harus kami capai dengan segala cara dan itu akan terjadi. menjadi permainan dan sulit,” imbuh Pirlo.
Sementara itu, pelatih Inter Milan Antonio Conte menegaskan harus memiliki tekad kuat dan mencoba sempurna saat melawan Juventus. “Karena kami hanya bisa mengalahkan Juventus dengan performa sempurna," ucapnya.
Dia mengakui, Juventus adalah tim kuat yang tidak perlu hadiah tertentu. Karenanya, timnya harus lebih baik. “Saya dulunya juga pesepakbola, saya tahu kami bisa saja bikin kesalahan, tapi kami harus belajar dari situ,” tandasnya.