Purworejo, Gatra.com- Sekda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Said Romadhon harus menunda 15 menit untuk mendapatlan suntikan vaksin COVID-19 kedua. Hal itu untuk menormalkan tekanan darahnya yang meninggi akibat kurang istirahat.
"Sejak pukul 07.00 WIB saya sudah beraktivitas. Kurang tidur juga, ternyata mempengaruhi tekanan darah. Padahal biasanya tensi saya hanya 130 sudah paling tinggi, tadi bisa sampai 155," jelas Sekda Said.
Ia menghimbau agar masyarakat yang akan divaksin mempersiapkan diri dengan cara isturahat yang cukup. Usai divaksin pun masih harus mematuhi protokol kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Purworejo, Jawa Tengah, Dion Agasi Setiabudi memuji Gerakkan Jateng di Rumah Saja selama dua hari pada 6 dan 7 Februari. Ia menyebut bahwa, gerakan tersebut akan dievaluasi apakah perlu dilakukan lagi atau tidak.
"Apalagi ada instruksi dari Mendagri harus menjadi perhatian dan menyosialisasikan agar pemerintah desa melakukan pengetatan untuk menekan angka penyebaran covid-19," kata Dion usai menjalani suntikan kedua vaksin covid-19, Senin (8/2/2021).
Gerakkan 'Jateng di Rumah Saja' yang dicanangkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo disikapi dengan bijak oleh Pemkab Purworejo. "Walaupun Gubernur menganjurkan agar pasar dan toko-toko ditutup dalam pembatasan kegiatan masyarakat pada Hari Sabtu dan Minggu kemarin, tetapi Pemkab bijak artinya kita masih memperbolehkan pertokoan dan pasar buka. Kebijakan lokal tersebut kita ambil agar roda perekonomian dapat berjalan," lanjut Dion.
Mengenai soal vaksin, politisi PDIP itu mengatakan tidak ada yang berbeda dari suntikan pertama 14 hari yang lalu.