Lucknow, Gatra.com - Ratusan personel militer dikerahkan di Himalaya India untuk membantu mencari sedikitnya 125 orang yang belum ditemukan setelah sebagian gletser pecah, sehingga memicu semburan air, batu, dan debu, di lembah gunung, pada Senin (8/2) .
Gelombang keras terjadi sejak hari Minggu sehingga menyapu bebatuan di lokasi proyek listrik tenaga air yang disebut Rishiganga dan merusak lebih besar aliran di bagian hilir.
Sebagian besar yang dilaporkan hilang adalah orang-orang yang mengerjakan dua proyek tersebut, salah satu dari banyak proyek yang dibangun pemerintah lokasinya jauh di pegunungan negara bagian Uttarakhand, sebagai bagian dari proyek pembangunan.
Petugas penyelamat masih fokus mencari di terowongan sepanjang 2,5 km di mana para pekerja diyakini masih terjebak.
Juru bicara Pasukan Polisi Perbatasan Indo-Tibet, Vivek Pandey mengatakan 30 hingga 35 pekerja diyakini berada di dalam terowongan dan tim penyelamat mencoba masuk.
“Belum ada kontak suara dengan siapa pun di dalam terowongan,” kata pejabat lain.
Pada hari Minggu 12 orang diselamatkan dari terowongan lain.
Pemandangan menunjukkan kerusakan setelah gletser Himalaya pecah dan menabrak bendungan di Raini Chak Lata
Dalam video di media sosial menunjukkan air mengalir melalui situs bendungan kecil, menghanyutkan peralatan konstruksi dan meruntuhkan jembatan kecil.
"Semuanya tersapu, orang, ternak, dan pohon," Sangram Singh Rawat, mantan anggota dewan desa Raini, situs yang paling dekat dengan gletser.
“Sekitar 400 tentara telah dikerahkan ke lokasi tersebut di pegunungan terpencil,” kata pihak berwenang negara bagian.
“Kami berharap dapat melanjutkan operasi selama 24 hingga 48 jam ke depan,” kata Kepala Pasukan Nasional Penanggulangan Bencana, Satya Pradhan, dikutip Reuters.