Semarang, Gatra.com- Dari tiga pompa di rumah pompa Mberok Kota Lama Kota Semrang diketahui yang hidup hanya satu, kondisi ini diduga menyebabkan kawasan Kota Lama kebanjiran hingga mencapai 50 cm lebih pada Sabtu (6/2).
Hal ini diketahui saat Gubernur Jawa Tengah, (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) banjir di rumah Pompa Mberok tersebut, Minggu (7/2), mendapati tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan.
Mengetahui kondisi ini, Ganjar langsung menanyakan alasan kenapa dua pompa lain tidak dihidupkan kepada petugas jaga pompa. “Belum dinyalakan karena masalah administrasi pak. Pekerjaannya belum diserahkan," kata petugas.
Menurut Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko alasan tidak dihidupkannya semua pompa rumah pompa Mberok, karena memang belum diserahkan.
“Rumah pompa Mberok yang mengerjakan Kementerian PUPR dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya, itu masih di ranah PUPR. Kami sudah melakukan komunikasi,” ujarnya.
Menanggapi masalah administarasi ini, Ganjar menyatakan, tidak boleh ada hal administrasi menghambat penanganan banjir, apalagi kondisi sedang darurat.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta dua pompa lainnya dihidupkan, dengan mengajak petugas untuk masuk ke rumah pompa dan menyalakan mesin. Namun, karena dikunci tak bisa masuk..“Saya minta hari ini (Minggu) dihidupkan. Mminta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup,” kata Ganjar.
Dalam kondisi darurat saat ini, lanjut Ganjar, harus dilakukan tindakan cepat, kendati pekerjaan belum diserahkan ke Pemkot Semarang, namun pompa di kawasan Mberok Kota Lama itu harus berfungsi optimal.
Tidak boleh hanya alasan administrasi untuk menunda penanganan bencana. Apalagi pompa Mberok adalah tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan wisata Kota Lama.
Terlebih lagi, di kawasan Kota Lama juga terdapat pusat transportasi publik yakni Stasiun Tawang yang ikut terendam banjir. “Tak boleh lagi hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta pompa tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan lebat sehingga genangan bisa disedot,” tandasnya.
Untuk banjir di Stasiun Tawan, Ganjar meminta pihak PT KAI mencari penyebab. Jika diperlukan, maka gambar bangunan dibaca untuk memahami kondisi stasiun tersebut. “Sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstem. Perkiraan BMKG kondisi ini bisa seminggu,” ujarnya.
Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko menyatakan, akan menindaklanjuti perintah Ganjar untuk segera menghidupkan semua pompa yang ada di rumah pompa Mberok.
“Rumah pompa Mberok adalah tumpuan utama penanganan banjir di kawasan Kota Lama. Kalau isemua dihidupkan pasti akan semakin cepat surut air,” katanya.