Pekanbaru,Gatra.com- Kepala sekolah pondok pesantren Al Ihsan, Untung Wahyudi, mengungkapkan pihaknya belum bisa menaksir berapa kerugian yang ditimbulkan oleh musibah semburan gas bercampur lumpur di Pekanbaru.
Alih-alih memusatkan perhatian pada dampak kerugian material, pihaknya memilih fokus memindahkan para santri ke pondok pesantren Al Ihsan yang berlokasi di Kabupaten Kampar, namun dekat dengan Kota Pekanbaru.
"Belum ada taksiran, yang jelas memang ada beberapa ruangan yang rusak berat. Kita saat ini memilih mengungsikan santri secara berangsur ke pondok yang lain," ungkapnya kepada Gatra.com dilokasi semburan lumpur, Kelurahan Tuah Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Sabtu (6/2).
Adapun penyebab kerusakan ruangan kelas, lantaran hantaman bongkahan batu yang terlontar ketika sumur meledak. Bongkahan batu menjebol atap ruangan yang disokong rangkaian baja. Sedangkan kerusakan berat lainya imbas tumpukan lumpur yang meninggi, hingga meluluhkan bagian atap dan dinding kelas.
Untung menambahkan, pihaknya bersyukur tidak ada korban jiwa atas kejadian musibah tersebut. Hanya saja,semburan lumpur membuat pihak yayasan harus mengatur kembali pembelajaran bagi para santri.
Menurut Untung, pondok pesantren Al Ihsan di Tenayan Raya didirikan khusus untuk pembelajaran tahfidz (pembaca Al qur'an). Pondok tersebut baru memulai operasionalnya pada Agustus 2020.
"Ini baru beberapa bulan, kalau tak salah Agustus 2020 baru dimulai pembelajaran. Ini khusus tahfidz sementara di pesantren yang satunya lebih umum," urainya.
Disinggung mengenai awal mula semburan lumpur, Untung membenarkan hal itu lantaran penggalian sumur bor yang dilakukan sejak awal Februari 2021. Penggalian dilakukan lantaran sumber air yang semula diandalkan embug, tidak lagi memadai karena kotor.
"Sebelumnya kita menggunakan air itu (embug), tapi kemudian pada Februari kita putuskan untuk menggali sumur bor, dengan harapan mendapatkan air yang lebih bersih," tandasnya.