Yogyakarta, Gatra.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan masa pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) di DIY kembali diperpanjang dua pekan, 9-23 Februari.
Warga diharapkan melakukan pengawasan tingkat mikro atau di lingkungan terkecil seperti saat awal pandemi untuk menekan kasus Covid-19 yang makin banyak terjadi di lingkup keluarga dan tetangga.
Hal itu disampaikan Sultan, di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Kota Yogyakarta, Sabtu (6/2), usai rapat dengan wali kota dan bupati di DIY. Rapat ini tindak lanjut dari rapat Presiden Joko Widodo dan para gubernur di Jawa yang menyepakati perpanjangan pembatasan kegiatan masyarakat.
PTKM, istilah pembatasan di DIY, telah berlangsung dua tahap dalam empat minggu sejak 11 Januari. “Dampaknya PTKM (jumlah kasus Covid-19) turun, tapi kecil. Pak Presiden minta penurunan ini dibesar dengan istilah pengawasan mikro,” kata Sultan.
Menurutnya, pengawasan di tingkat bawah itu meliputi pedukuhan, kelurahan, RT, dan RW. “Dengan harapan penularan di tingkat tetangga dan keluarga dibatasi. Ini jadi masalah besar,” kata dia.
Sultan menyatakan pengawasan mikro itu dalam bentuk gerakan 'Jaga Warga' yakni saling menjaga warga di lingkungan terdekatnya.
“Nek ora perlu, ya ora usah nonggo (main ke tetangga). Jangan dianggap bahwa pagi sampai malam oleh lunga sak karepe dewe (boleh pergi sesuka hati). Nek ora penting, ndak usah pergi. Kalau perlu pergi, tetap protokolnya,” tutur Sultan.
Sultan mengatakan langkah itu ditempuh mengingat kasus Covid-19 di DIY masih tinggi bahkan di atas angka nasional. Dua tahap PTKM tak menurunkan kasus secara signifikan.
“Kalau turunnya kecil-kecil begini, otomatis kita terjerat perilaku kita. Kalau makin bagus, yang positif berkurang, yang sembuh makin banyak, kebebasan masyarakat tidak dibatasi,” kata dia.
Pada Sabtu ini, kasus Covid-19 di DIY bertambah 217 kasus. “Sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 23.403 kasus,” kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih.
Ia menyebut penderita yang sembuh bertambah 266 kasus, sehingga total sembuh menjadi 16.576 kasus. Namun hari ini juga dilaporkan empat warga DIY meninggal. “Total kasus meninggal menjadi 537 kasus,” kata dia.
Dengan rincian tersebut, saat ini ada 6.290 kasus aktif atau warga DIY yang belum sembuh dari Covid-19. Meski Sultan menyebut kasus Covid-19 di lingkup keluarga dan tetangga tinggi, Berty tak tahu datanya. “Kalau di tingkat provinsi belum bisa direkap karena belum semua laporan tracing kami terima,” ujarnya.