Home Ekonomi Jateng di Rumah Saja, Tegal Jadi Kota Mati

Jateng di Rumah Saja, Tegal Jadi Kota Mati

Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah mulai melaksanakan kebijakan Jateng di Rumah Saja pada 6 - 7 Februari. Kebijakan itu membuat Kota Bahari lebih sepi.

Pantauan Gatra.com Sabtu (6/2), suasana Kota Tegal seperti “kota mati”. Sejumlah ruas jalan dan pusat-pusat aktivitas ekonomi yang biasanya ramai tampak sepi.

Di sejumlah ruas jalan, tak banyak lalu-lalang kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Padahal biasanya, kepadatan kendaraan meningkat setiap akhir pekan.

Kondisi seluruh pasar tradisional juga lengang karena ditutup. Begitu juga dengan pertokoan di sepanjang jalan protokol seperti Jalan Diponegoro dan Jalan AR Hakim. Mayoritas pemilik toko memilih menutup usahanya.

Sesuai Surat Edaran (SE) Wali Kota Tegal bernomor 443/005 tertanggal 3 Februari, Pemkot Tegal mengeluarkan kebijakan penutupan car free day, toko, mal, pasar, destinasi wisata, dan pusat rekreasi untuk mendukung Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6 - 7 Februari.

Selain pusat-pusat keramaian, pemkot juga menutup 21 ruas jalan menggunakan water barrier dan pembatas beton dan memadamkan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah ruas jalan protokol saat malam hari.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan membuat masyarakat tetap di rumah saja pada 6 - 7 Februari untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Weekend ini diharapkan masyarakat seluruh Jateng khususnya Kota Tegal libur. Liburnya di rumah saja, di rumahnya sendiri, bukan di rumah orang lain. Berarti tidak boleh bepergian," ujar Dedy Yon.

Menurut Dedy Yon, pengawasan pelaksanaan kebijakan tersebut dilakukan petugas gabungan dari pemkot dan TNI-Polri agar bisa berjalan sukses.

"Ini cuma dua hari. Kita tunggu, kalau ini hasilnya bisa sukses barangkali bisa ditiru daerah lain, secara nasional Sabtu dan Minggu bisa libur," ujarnya.

636