Pekanbaru, Gatra.com - Semburan lumpur di kota Pekanbaru belum kunjung reda. Hingga Jum'at sore (5/2) amukan lumpur yang mengucur di area Pesantren Al Ihsan, Kelurahan Tua Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, telah membentuk aliran lumpur.
Pantauan Gatra.com, sebagian aliran lumpur yang telah mengering, membentuk butiran seperti semen. Butiran tersebut memenuhi lapangan bermain pesantren. Bahkan sejumlah bongkahan berupa batu, berserakan tak jauh dari sumur galian.
Batu-batu tampak terlontar beberapa meter, merusak sejumlah atap gedung pesantren. Diketahui, sebaran batu-batu itu imbas ledakan yang terjadi pada Kamis malam (4/2). Sementara itu para santri tampak telah diungsikan.
Menurut penuturan warga setempat, Nur (37), ledakan yang cukup keras terjadi pada Kamis malam. Ledakan itu membuat warga setempat berlarian keluar rumah.
"Setelah datang ke pesantren, kita melihat tumpukan lumpur dan batu di lokasi tak jauh dari sumur," jelasnya.
Adapun tumpukan lumpur di lokasi pengeboran sumur bor mencapai lima meter dan mengalir hingga ke halaman pondok.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Riau, Chairul Riski, mengungkapkan semburan gas tersebut selain beracun juga berpotensi meledak. Hal itu lantaran adanya kandungan Lower Explosive Limit (LEL) 13 persen dan Hidrogen Sulfida (H2S) sebesar 1 ppm.
"Itu artinya gas itu cukup berbahaya, potensi terbakar cukup tinggi serta beracun. Untuk itu tidak diperkenankan warga mendekat dalam radius 5 meter," sebutnya.