Pemalang, Gatra.com - Jembatan Rembun yang menghubungkan Jalur Pantura Kabupaten Pemalang dan Pekalongan, Jawa Tengah ambles Kamis malam (4/2). Sebelum ambles, rangka jembatan sudah direncanakan untuk diganti.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Jateng, Javid mengatakan, jembatan ambles sedalam sekitar dua meter setelah rangka bajanya patah.
"Jembatan ini merupakan jembatan CH (calendar helmet). Kondisinya patah di segmen kedua karena kondisi bajanya sudah fatigue (aus)," kata Javid, Jumat (5/2).
Javid mengatakan, rangka jembatan sepanjang 50 meter tersebut sudah masuk kategori harus diganti. Sebab, rangka jembatan normalnya harus diganti setelah berusia 50 tahun. "Jembatan Rembun ini usianya sekitar 44 tahun, dibangun pada 1977," ujar Javid.
Menurut Javid, pihaknya sudah merencanakan penggantian rangka baja jembatan sebelum patah dan ambles. Rencana penggantian itu sudah diusulkan sejak 2019.
"Tahun 2020 kami usulkan kembali dan memang sudah diprogramkan masuk dalam penanganan penggantian jembatan. Tapi belum sempat kita tangani malah keduluan patah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan Rembun di Jalan Pantura Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ambles, Kamis malam (4/2). Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini.
Jembatan yang ambles menghubungkan Jalur Pantura Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan. Ada dua jembatan yang berada di ruas jalan nasional tersebut.
Jembatan yang ambles merupakan jembatan yang berada di sisi selatan atau di lajur jalan yang mengarah ke Jakarta. Akibatnya, jembatan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Adapun jembatan yang berada di sisi utara kondisinya masih bisa dilalui kendaraan.
Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho mengatakan, jembatan mulai ambles sekitar pukul 19.45 WIB. Dia belum dapat memastikan penyebab amblesnya jembatan.
"Penyebabnya belum diketahui. Mungkin karena konstruksinya sudah lama," ujarnya saat mengecek kondisi jembatan yang ambles.
Menurut Ronny, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengetahui kondisi konstruksi jembatan yang berada di sisi utara. Sebab kendaraan yang mengarah ke Semarang dialihkan ke jembatan tersebut.
"Apabila kondisi tidak memungkinkan kami tidak akan memberikan akses atau beban lebih berat di jembatan satunya tersebut. Arus lalu lintas sementara ini contra flow," ujar dia.