Jakarta, Gatra.com- Dalam pengembangan energi bersih dan terbarukan, PT Medco Power meluncurkan ekosistem kendaraan listrik dengan menginstalasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) di gedung Energy, SCBD, Jakarta dan mengimplementasi kendaraan listrik untuk kebutuhan operasi Medco Power.
“Kita juga berencana untuk melakukan ekspansi bisnis ekosistem kendaraan listrik dan energi baru dan terbarukan di Batam, Bali, paralel dengan proyek PLTS Bali 2x25 MW dan PLTS Sumbawa 1x26 MW yang sedang kami bangun, disusul dengan kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria dalam konferensi pers virtual "Electric Vehicle Ecosystem Virtual Launch", Jumat (5/4).
Upaya pengembangan potensi bisnis ekosistem kendaraan listrik ini, Medco Power telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) baik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga dengan Grab Indonesia.
Hal ini juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan kendaraan listrik dan energi terbarukan baru di Indonesia. “Kami siap untuk terus mendukung Medco Power dalam membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," ucap Direktur GRAB Indonesia, Neneng Goenadi.
Ia meyakini melalui pendekatan ekosistem, maka inisiatif kendaraan listrik akan mampu menciptakan nilai tambah untuk perekonomian nasional. "Sekaligus mewujudkan lingkungan yang lebih hijau,” ujarnya.
Untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, ditandangani kerja sama terkait implementasi bersama dengan Bank Mandiri serta rencana pembiayaan dengan PT Mandiri Tunas Finance.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro menyebut inisiatif ekosistem kendaraan listrik ini dapat menjadi katalis dalam mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. Dimana pada akhirnya mendukung tercapainya program pemerintah serta memberi manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Direktur Mega Project PLN, M. Ikhsan Asaad mengatakan bahwa PLN menyambut baik langkah yang diambil oleh Medco untuk serius terlibat dalam membangun ekosistem EV. PLN menilai untuk membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, sektoral, dan tidak terintegrasi.
Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah sebagai regulator, BUMN, dan badan usaha lain. Dengan berbagai pihak, PLN siap untuk mengembangkan SPKLU dan SPBKLU, terutama membantu penyediaan listrik untuk SPKLU dan SPBKLU.
“Harus ada pihak yang berani memulai, mengambil inisiatif, dan membuka ruang kolaborasi seluas mungkin. PLN mengambil risiko itu demi mendorong tumbuhnya ekosistem EV,” papar Ikhsan.
Sementara dari sisi regulator, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan KESDM, Wanhar, menyampaikan bahwa mendorong ekosistem kendaraan listrik merupakan salah satu upaya untuk menjamin ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik akan mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan terhadap impor BBM.
“Tentunya akan membawa dampak positif karena akan mengurangi tekanan pada neraca pembayaran indonesia akibat impor BBM. Penggunaan Kendaraan Berbasis Listrik untuk transportasi jalan tentu secara nyata akan mengurangi penggunaan BBM,” ucap Wanhar.