Labuhanbatu, Gatra.com - Bank Sampah Berkah yang merupakan usaha kelompok sejumlah pemuda disekitaran Dusun 2, Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumut, butuh dukungan pemerintah daerah.
Sudah sejak 3 bulan usaha penggilingan limbah sampah plastik ini didirikan. Usaha Bank Sampah Berkah yang didirikan secara swadaya dari dana patungan ternyata masih memiliki kendala.
Menurut inisiator bank sampah Abdi Kurniawan mengatakan kini produksi plastik hasil gilingan mencapai 70 kilogram setiap harinya. Harga jual pun masih dikisaran angka Rp7000 sampai Rp10.000 perkilogramnya.
Sejauh ini, lanjut Abdi, ia dan tim masih mengandalkan sampah yang dikumpulkan masyarakat sekitar ataupun yang dicari sendiri. Tentunya kebutuhan bahan baku masih belum terpenuhi.
Kendala lainnya, sambung Abdi, ketersediaan mesin gilingan hasil rakitan belum canggih dan masih banyak kekurangan.
"Karena masih mencari sendiri, sudah kami tawarkan kemasyarakat untuk mencari botol plastik bekas dan sejenisnnya. Maklum, untuk sebuah usaha kelompok pemuda di pedesaan masih terbilang modal pas-pasan.," ujarnya.
Abdi mengaku meski masih banyak kendala yang ditemui, banyak yang dukungan positif dari masyarakat akan usahanya. Dukungan yang didapat lantaran Bank Sampah Berkah memiliki banyak manfaat selain mampu membantu membersihkan lingkungan dari sampah plastik, usaha ini dapat menghasilkan pundi-pundi uang
"Maka butuh kepedulian mensosialisasikan akan kebutuhan bahan baku itu, sangat diharapkan," katanya.
Tidak sampai disana, kendala pendanaan yang terbatas juga sebuah masalah yang harus diselesaikan. Kelompok pemuda pun berharap adanya dukungan dari pemerintah setempat, baik dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
Bantuan berbentuk dana sekaligus pelatihan dan upaya penyediaan bahan baku limbah plastik, dinilai sangat membantu kelancaran usaha dalam meningkatkan ekonomi warga sekaligus menanggulangi serakan sampah.
"Semoga dengan adanya usaha ini pemerintah bisa bekerjasama dengan kami untuk mengatasi masalah sampah yang ada. Usaha ini akan berkembang jika dibantu dan didorong oleh pemerintah setempat," papar Abdi Kurniawan.