Tegal, Gatra.com – Masyarakat Jateng diminta di rumah saja selama dua hari pada akhir pekan ini melalui Gerakan Jateng di Rumah Saja. Pemkot Tegal akan memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak kebijakan itu.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, bantuan sembako akan diberikan kepada warga yang terdampak Gerakan Jateng di Rumah Saja, seperti PKL yang berjualan di tempat publik dan tempat wisata serta warga miskin yang terdata di Dinas Sosial.
"Jumlah paket sembako yang disiapkan sebanyak 27.450 paket sesuai data di Dinas Sosial," kata Dedy Yon usai rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Jateng di Rumah Saja di Balai Kota, Rabu sore (3/2).
Dedy Yon, pelaksanaan Jateng di Rumah Saja di Kota Tegal pada 6 - 7 Februari berupa penutupan pasar tradisional, toko, mal, obyek wisata dan tempat-tempat publik. Selain itu, sejumlah ruas jalan juga akan ditutup disertai dengan pemadaman lampu penerangan jalan umum (PJU) pada malam hari.
"Selama dua hari, masyarakat diharapkan berada di rumah saja karena ini merupakan gerakan bersama seluruh komponen masyarakat di Jawa Tengah dalam rangka menekan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Menurut Dedy Yon, posko pemantauan pelaksanaan Jateng di Rumah Saja akan dibuat hingga ke tingkat kelurahan. “Saya tekankan, persiapan yang dilakukan harus lebih awal, sehingga dalam pelaksanaanya nanti Kota Tegal, benar-benar sudah siap,” tandasnya.
Dia menambahkan, sosialisasi secara massif, baik melalui baliho di beberapa titik, siaran radio dan penyebaran flyer/pamflet juga dilakukan agar masyarakat mengetahui pelaksanaan kebijakan Jateng di Rumah Saja.
"Pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021 harapannya masyarakat sudah tahu dan tidak keluar rumah, kecuali untuk aktivitas yang terkait dengan sektor esensial, seperti kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, perbankan, dan logistik," ujarnya.