Jakarta, Gatra.com- Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu (PKaTRSCM) Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad(K),Onk.Rad mengatakan, ada salah satu benang merah yang menyebabkan pasien kanker berisiko terkena COVID-19. Penyebab kanker akibat inflamasi dapat memperburuk keadaan pasien apabila terpapar virus corona. Terlebih, umumnya kanker menyerang lansia yang termasuk kelompok rentan.

“Kenapa ini terjadi? Kita membandingkan penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular, ada vektornya seperti malaria akibat nyamuk. Berbeda dengan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pola hidup. Oleh karena itu, membutuhkan kebijakan mengenai makanan sehat, fasilitas kesehatan, dan pola hidup sehat,”katanya saat menjadi pembicara dalam Webinar World Cancer Day 2021, Kamis (04/02/2021).

Pandemi COVID-19 yang hampir terjadi selama satu tahun, membawa tantangan besar terutama pada pasien kanker. TIndakan pencegahan harus dilakukan dengan cara mengubah kebiasaan untuk lebih menjaga kesehatan.

“Pentingnya kanker ini harus menjadi perhatian medis maupun tidak medis. Kegiatan menanggulangi kanker, arahan pentingnya kanker menjadi salah satu bagian tata laksana kanker,” ujar Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD.

Menurutnya, salah satu rekomendasi untuk pasien kanker yaitu penerapan 3T dan 3M. 3T yaitu Tracing, Testing, Treatment. Hal ini sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak.

Dengan menjalankan protokol kesehatan, pasien kanker jangan khawatir untuk rutin melakukan pengecekan kesehatan di rumah sakit. Pasalnya, terapi kanker terbilang aman dan tidak meningkatkan kerentanan terhadap COVID-19. Pasien kanker yang mengalami metastasis, tetap mendapatkan pengobatan imunoterapi,