Sukoharjo, Gatra.com- Hujan yang menerjang Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (3/2) siang hingga malam hari, menyebabkan sejumlah wilayah diterjang banjir. Banjir yang merendam pemukiman warga ini terjadi lantaran luapan anak sungai Bengawan Solo.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, di Kecamatan Mojolaban ada tiga desa yang terdampak, yakni Desa Tegalmade, Desa Laban, dan Desa Gadingan. Sementara di Kecamatan Grogol, yaitu di Dusun Nusupan, Desa Kadokan. Akibat banjir tersebut, ada 380 KK dan 1310 jiwa yang terdampak.
Sementara yang mengungsi di tanggul yakni warga Desa Laban tepatnya Dukuh Jatiteken RT 01/RW 05 ada 9 KK dengan 34 jiwa. Warga Dukuh Jagang RT 02/RW 05 ada 2 KK dan 8 jiwa. Warga Dukuh Klatak RT 02/RW 06 ada 56 KK dan 158 jiwa. Warga Dukuh Ngrayapan RT 03/RW 06 ada 22 KK dan 69 jiwa. Warga Ngemplak RT 03/RW 07 ada 30 KK dan 106 jiwa.
Sedangkan yang mengungsi di masjid yakni warga di Dukuh Nusupan RT 04/RW 05 Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, ada 5 KK dan 17 jiwa.
"Ada yang mengungsi di masjid. Kemudian yang di Laban maupun di Gadingan yang berada di bantaran sungai tadi pagi sudah mulai mengungsi di tanggul-tanggul setelah siaga merah," ucap Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto Kamis (4/2).
Menurutnya air mulai menggenangi pemukiman warga sekitar pukul 00.05 WIB dini hari. Kondisi ini semakin tinggi seiring dengan turunnya hujan yang berstatus sedang hingga lebat dengan durasi cukup lama dan merata.
Banjir ini terjadi karena luapan Sungai Wangan. Dimana aliran air sungai tersebut tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo sehingga terjadi back water.
"Tadi pagi air semakin naik, sehingga banyak desa ataupun dukuh yang terdampak akibat air dari anakan sungai yang berada di wilayah itu sehingga tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo," terangnya.
Sementara dari pantauan di Dukuh Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, air berada di ketinggian 50 hingga 150 cm. Di dukuh tersebut setidaknya satu RT mengungsi ke rumah warga yang lokasinya jauh lebih tinggi.
Namun terlihat beberapa warga sudah kembali ke rumah seiring dengan debit air yang mulai surut. Mereka mulai membersihkan lumpur-lumpur yang menempel di lantai rumah mereka. Sedangkan sejumlah anak-anak tampak asik menikmati banjir dengan bermain air.
Selain di Dukuh Kesongo, banjir juga terjadi di wilayah Dukun Tengklik dan Menggungan, Desa Telukan, Kecamatan Grogol. Banjir tersebut juga terjadi karena luapan air dari Kali Samin yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.
"Sampai saat ini tidak ada korban jiwa, karena masyarakat sudah tanggap," imbuhnya.
Terkait dengan logistik, ia menyampaikan, begitu ada yang mengungsi pihaknya langsung mengerahkan jajarannya untuk mengirim ke lokasi pengungsian.
"Untuk logistik tidak ada masalah," tandasnya.