Home Internasional Jihadis Menyergap, 9 Tentara Tewas, 6 Luka-luka

Jihadis Menyergap, 9 Tentara Tewas, 6 Luka-luka

Mopti, Gatra.com- Sedikitnya 9 tentara tewas dalam serangan Mali tengah terbaru. Enam tentara lainnya terluka dalam penyergapan di dekat desa Boni di wilayah Mopti yang dilanda kekerasan. Al Jazeera, 03/02.

Serangan jihadis itu terjadi sekitar pukul 6:15 pagi (06:15 GMT) pada Rabu di dekat desa Boni di wilayah Mopti, hotspot kekerasan baru-baru ini.

Dalam sebuah posting Twitter, militer mengatakan pihaknya membalas dengan dukungan udara dari angkatan Barkhane Prancis dan angkatan udara Mali.

Juru bicara militer Kolonel Soulemane Dembele mengatakan kepada kantor berita Reuters sekitar 20 penyerang juga tewas dalam serangan balasan tersebut.

Mali telah dirongrong konflik brutal yang dimulai sebagai gerakan separatis di utara tetapi segera berubah menjadi banyak kelompok bersenjata yang berebut kendali di wilayah tengah dan utara negara itu.

Ketidakamanan telah menyebar ke seluruh semak belukar yang gersang di Sahel, ke Burkina Faso dan Niger, dengan kelompok-kelompok yang mengeksploitasi kemiskinan komunitas yang terpinggirkan dan mengobarkan ketegangan antar kelompok etnis.

Serangan tumbuh lima kali lipat antara 2016 dan 2020, dengan 4.000 orang tewas di tiga negara tahun lalu, naik dari sekitar 770 pada 2016, menurut PBB. Tidak jelas kelompok mana yang melakukan serangan terakhir itu.

Serangan pemberontak di Mali tengah biasanya melibatkan bom pinggir jalan atau serangan tabrak lari pada sepeda motor atau pickup.

Wilayah itu telah mengalami serangkaian serangan mematikan sejak awal tahun, termasuk bom pinggir jalan yang menewaskan empat penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Pantai Gading.

Pasukan Prancis dan Mali juga telah melakukan misi bersama di daerah tersebut, yang disebut Operasi Gerhana. Menurut pernyataan tentara Mali pada 26 Januari, "100 jihadis dinetralkan" dalam operasi tersebut.

Situasi keamanan yang memburuk telah menciptakan krisis kemanusiaan yang sangat besar di seluruh Sahel, menghancurkan ekonomi pertanian yang rapuh dan upaya bantuan yang tertatih-tatih.

452