Jakarta, Gatra.com- Jabatan Presiden Direktur Unilever Indonesia diemban Ira Noviarti pada saat kondisi global tak menentu. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua hal lini. Tidak hanya kesehatan yang mengancam nyawa, namun hal itu juga berdampak pada ekonomi dan daya beli masyarakat.
Sebagai nakhoda baru di perusahaan Fast Moving Consumers Good (FMCG), wanita yang sudah berkecimpung di Unilever Indonesia selama 25 tahun ini sudah paham asam garam dan sela dalam bisnis perusahaan yang berdiri sejak 87 tahun tersebut. "Sehingga cukup paham apa yang perusahaan perlu untuk gerak ke depan," ungkap Ira dalam wawancaranya beberapa waktu lalu.
Bagi Ira, Unilever Indonesia sudah menjadi rumah keduanya. Betapa tidak, sebelum akhirnya ada di posisi puncak, Ia harus merintis karirnya dari seorang Management Trainee di perusahaan multinasional tersebut. Hingga kerja kerasnya ini membuahkan hasil manis untuknya.
Nah seperti apa Unilever dibawah komando Ira. Berikut petikan wawancaranya:
- Konsern awal jabatan baru Anda ini akan fokus kemana?
Situasi tahun 2020 ke tahun 2021 dengan harapan yang kita hadapi lebih baik membuat saya berpikir perusahaan fokus pada sebuah "harapan". Dimana fokus utamanya adalah pastikan prioritas perusahaan dimengerti oleh enam ribu karyawan.
- Apa saja hal penting yang akan Anda tekankan?
Ada lima) hal penting, yaitu pertama memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan. Kedua memastikan ketersediaan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten. Bagaimana kita bisa terus melayani 250 juta dengan konsisten supaya baik dan gerakannya tidak terhambat.
Berikutnya menggerakkan pasar yang diperdiksi akan masih mengalami kontraksi. Keempat mengakselerasi transformasi secara digital di berbagai lini. Serta terakhir menjalin kolaborasi yang lebih erat berbagai pihak untuk membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi Covid-19.
- Hal apa saja yang menjadi pesan dari Pak Hemant Bakshi, sebagai Presdir sebelumnya?
Kita kerja cukup dekat. Kolaborasi selama 3-4 tahun transisi cukup smooth (lancar) dan tahu prioritas serta fundamental Pak Hermant bisa saya kuatkan. New muscle (Otot baru) buat sekarang. Peluang apa yang bisa dilakukan agar lebih bagus, bagaimana melayani konsumen dan lebih kompetitif.
- Bagaimana Anda melihat bisnis FMCG di tahun 2021?
Kita melihatnya dari dua periode, semester satu dan dua. Untuk semester pertama akan lebih baik daripada tahun lalu. Saya melihat trend semester pertama sedikit membaik.
Ini pastinya program pemerintah vaksinasi akan mempengaruhi market FMCG. Namun recovery semester kedua, kita akan lihat konsumsi lebih bagus. Competitif advantagenya, kita market leader. Karenanya kita ingin tingkatkan stimulasi konsumsi hingga providing. Itu akan memantu pemerintah, sehingga recovery akan lebih cepat.
- Seperti apa filosofi gaya kepemimpinan Anda?
Saya ingin mendengar opini orang sebelum membuat putusan. Kolaborasi kepemimpinan menjadi kunci. Single mind enggak cukup, tapi collective mind menjadi power luar biasa.
Hal lainnya adalah "Trust" atau kepercayaan, karena sesuatu yang dibangun ini kaitan dengan empowerment orang. Sshingga kita harus dapat trust dari orang.
- Dalam hal wanita bekerja, bagaimana Ibu melihatnya antara untuk menyeimbangkan karir dan keluarga?
Fokus buat jadikan kekuatan menjadi kekuatan lagi untuk menjadi super power. Kembangkan komunikasi, perluas kekuatan.
"Find" (cari) mentor, mental dan sponsor. In journey (dalam sebuah perjalanan) lebih baik dan berprestasi di perusahaan. Have mental dan sponsor. Mentor dan sponsor bantu kesulitan yang bantu untuk progresing karena support.
Ini penting, karena ada stage perempuan saat itu berat ke keluarga. Misal punya anak kecil. Setiap perempuan punya stage engga sama.