Sleman, Gatra.com - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa lava pijar menarik minat pengelola wisata dan wisatawan. Untuk harga dipatok kisaran Rp600 ribu sudah termasuk makanan khas Kaliurang dan minuman.
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat, Dardiri, mengatakan, promosi menyaksikan lava pijar ini sudah dilakukan selama dua minggu terakhir. "Baru sekitar dua minggu ini kami promosi. Nanti setelah PTKM (pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat) selesai, kami akan gencarkan promosi," katanya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/2).
Dardiri mengatakan, tur memakai jip untuk menyaksikan lava pijar biasanya mulai berangkat dari basecamp sekitar pukul 19.00 WIB. Turis kemudian menuju spot Batu Alien di Cangkringan yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari puncak Merapi.
"Spot di Batu Alien itu biasanya istirahat sebentar. Kami sediakan makanan khas Kaliurang dan juga minum kopi," katanya.
Setelah itu, tur dilanjutkan menuju Lapangan Boyong berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak. "Untuk menikmati lava pijar, spotnya di dua tempat itu. Di Batu Alien dan juga Lapangan Boyong, yang jaraknya masih aman," katanya.
Dardiri mengatakan, durasi tur sekitar 4 sampai 5 jam. Sedangkan harganya dipatok Rp600 ribu termasuk mendapat makanan khas Kaliurang dan minuman. "Kemarin sudah ada satu-dua wisatawan dari Jakarta yang nyoba. Ada juga satu keluarga yang ambil paket ini," katanya.
Dardiri mengatakan, tur menyaksikan lava pijar ini juga tergantung aktivitas vulkanik Merapi dan cuaca."Ya kalau tidak hujan bisa melihat. Tapi kalau hujan, ya maaf," katanya.
Dardiri mengatakan fenomena lava pijar ini diharapkan bisa menarik banyak kunjungan dan mampu memutar roda ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Pandemi ini kan sudah hampir setahun. Tabungan sudah mulai habis. Kami operasional juga tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ucapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengatakan lava pijar bisa menjadi suguhan menarik wisatawan asalkan tetap berada di lokasi aman dari ancaman erupsi karena Merapi masih dalam fase erupsi. Pihaknya pun sedang melakukan survei lokasi untuk tempat melihat erupsi Merapi. "Baru dipetakan dan disurvei lokasi yang aman," ucapnya.