Beijing, Gatra.com – Sejumlah wanita yang dikurung dalam sistem kamp penahanan China pada etnis Uighur dan Muslim lainnya di wilayah barat Xinjiang, menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan, sebagaimana dilaporkan BBC pada hari Rabu (3/2).
Dikutip Reuters, seorang penyiar Inggris mengatakan di situs webnya bahwa beberapa mantan tahanan dan seorang penjaga telah memberi tahu BBC bahwa mereka mengalami atau melihat bukti dari sistem pemerkosaan massal, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang terorganisir.
Tuduhan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Namun, Beijing dengan tegas membantah tuduhan pelecehan di Xinjiang, dan mengatakan kompleks yang didirikannya di wilayah tersebut menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme dan separatisme Islam, dan untuk mengajarkan keterampilan baru. Mereka yang berada di fasilitas itu sudah predikat "lulus".
Saat ditanya pada hari Rabu tentang laporan BBC, juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin mengatakan bahwa itu sepenuhnya tanpa dasar faktual dan orang-orang yang diwawancarai oleh BBC telah terbukti berkali-kali sebagai aktor yang menyebarkan informasi palsu.
Amerika Serikat menuduh China melakukan genosida terhadap orang Uighur di Xinjiang.
Tahun lalu, sebuah laporan oleh peneliti Jerman Adrian Zenz yang diterbitkan oleh lembaga think tank Jamestown Foundation yang berbasis di Washington, menuduh China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap minoritas Muslim.
Namun China membantah tuduhan itu tidak berdasar dan salah.