Semarang, Gatra.com- Program “Jateng di Rumah Saja” yang mengharuskan masyarakat tinggal di rumah saja selama dua hari bakal diberlakukan pada 6-7 Februari 2021.

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo usai mengikuti rapat monitoring vaksinasi Covid-19 dengan Menteri Kesehatan secara daring, Selasa (2/2).

Menurut Ganjar, dari hasil rapat dengan sekretaris daerah (Sekda) 35 pemerinah kabupaten/kota se-Jateng sebagian besar setuju pemberlakuan program “Jateng di Rumah Saja.”

“Alhamdulillah sebagian besar Sekda setuju. Kira-kira siap di tanggal 6-7 Februari mendatang untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama,” katanya.

Oleh karenanya, masyarakat bisa melakukan persiapan dengan belanja kebutuhan untuk keluarga selama dua hari di rumah. “Tak usah banyak-banyak belanjanya, cuma dua hari,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan program itu, Ganjar menyatakan, sedang menyiapkan surat edaran kepada kepala daerah sebagai pedoman, seperti tempat-tempat keramaian untuk tutup pada 6-7 Februari mendatang.

Namun, untuk pelayanan umum seperti kesehatan dan transportasi publik tetap beraktifitas dengan pengetatan.

Pada libur dua hari tersebut, dapat dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan desinfektan guna mencegah penyebaran Covid-19. “Kami minta dua hari saja tempat-tempat keramaian seperti tempat pariwisata, toko, pasar tutup, stirahat dulu,” ujarnya.

Pelaksanaan “Jateng di Rumah Saja” diharapkan dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat, untuk bersama-sama peduli mencegah penyebaran Covid-19.

Program “Jateng di Rumah Saja,” lanjut Ganjar, merupakan respon dari Jateng setelah Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) gagal mencegah penyebaran Covid-19.

“Kami mau uji coba ke masyarakat karena Covid-19 masih tinggi, korban sudah banyak, rumah sakit makin penuh. Dengan kondisi seperti ini ayo bersama-sama berpartisipasi latihan dua hari saja, tanggal 6-7 Februari di rumah. Kalau bisa dilaksanakan, siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh,” ujar Ganjar.

Selama pelaksanaan “Jateng di Rumah Saja” akan dibarengi operasi yustisi gabungan, dengan sasarannya pelanggar protokol kesehatan.