Blora, Gatra.com- Wabah Covid -19 berdampak luar biasa terhadap keberlangsungan bisnis perhotelan di Kabupaten Blora. Saat ini, rata-rata okupansi pada kisaran 10%.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cepu Kabupaten Blora, Alam Iswahyudi mengatakan, Kebijakan adaptasi kebiasaan baru dari pemerintah rupanya masih belum bisa mendongkrak okupansi secara signifikan. Bahkan beberapa hotel harus tutup sementara.
Alam menyebut di Cepu ada tiga hotel yang terpaksa tutup sementara, karena tidak ada reservasi.
"Ada tiga hotel berbintang yang terpaksa tutup sementara. Kemudian hotel yang kecil-kecil sudah lama karena dampak pandemi luar biasa," kata Alam, Selasa (2/2).
Alam mengatakan di Cepu ada sekitar 25 hotel dari bintang lima sampai melati. Hotel-hotel di Cepu umumnya melayani tamu pemerintahan maupun sektor migas. Sebelum adanya wabah, pemesanan kamar hotel bisa mencapai 70%. Namun, saat ini, hanya di kisaran 10%.
"Sekarang sehari bisa laku 5 sampai 10 kamar yang dipesan saja sudah bagus. Tentu ini berbanding terbalik saat sebelum pandemi, sehari mampu 40 kamar dipesan. Bahkan ketika ada event, bisa sampai penuh," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini seluruh hotel juga telah menerapkan protokol kesehatan yang ada. Semua fasilitas sudah dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Ia pun berharap adanya vaksinasi Covid -19 yang sudah berjalan ini bisa ikut mendongkrak tingkat pendapatan hotel di Cepu.
"Insyaallah setelah pandemi berakhir kita tetap optimistis. Kan sudah ada vaksin juga,"pungkasnya.