Lombok Timur, Gatra.com- Pemerintah Provinsi NTB akan mendorong pengembangan desa wisata . Karena itu sejak setiap desa yang telah ditetapkan menjadi desa wisata harus mulai berbenah, menata dan mengelola setiap potensi wisata di desanya.
Sehubungan dengan hal tersebut tidak mengherankan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah menyebut Destinasi Wisata di NTB ini sangatlah banyak. Satu diantaranya ada di Desa Sugian Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
“Desa Sugian memiliki keindahan alam yang luar biasa, dipenuhi oleh 17 spesies pohon mangrove. Dengan potensi yang luar biasa itu, Pemerintah Provinsi NTB memberikan beberapa sentuhan terhadap desa tersebut hingga keindahan alamnya dapat dinikmati oleh wisatawan yang akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB ini pada peresmian penaatan fasilitas destinasi dan kelembagaan desa wisata Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Senin (1/2).
Wagub berpesan agar penataan dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah harus dipelihara dengan baik. Tak lupa juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar wisatawan nyaman berada di desa tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata NTB HL Moh Faozal, M.Si menambahkan, Dalam RPJMD Provinsi NTB ada t 99 desa wisata yang menjadi target Pemprov NTB untuk bisa dituntaskan.
Menurutnya, ada 4 katagori desa wisata yakni mulai dari katagori rintisan, berkembang, mandiri dan maju. Dari 4 katagori tersebut dilakukan poa pengembangan dengan intervensi yang beda-beda. Seperti di desa Sugian lebih pada penguatan kelembagaannya. Mengingat Desa Sugian masih dalam katagori desa wisata yang mulai berkembang. Karena itu infrastruktur dasarnya harus lebih diperkuat.
“Setelah kita meresmikan desa wisata seperti ini, kita tidak lantas tinggal diam. Namun kita terus pantau perkembangannya, melakukan peningkatan SDM yang pada akhirnya secara bertahap menuju desa wisata yang mandiri dan maju seperti Desa Kembang Kuning ataupun Desa Tete Batu di Lombok Timur,” ujarnya.
Terpisah Kades Sugian Lalu Mustiadi mengungkapkan, Konsep desa wisata ini sebenarnya sangat menarik, karena nantinya akan banyak terlibat steakholder sendiri secara umum. Setelah ditetapkannya desa Sugian sebagai desa wisata pihaknya mulai berbenah, meski diakuinya banyak bencana selama ini menimpa desa Sugian seperti gempa bumi 2018, recorvery pemukiman warga pasca gempa disusl saat ini pandemi Covid-19.
Meski demikian Kades ini mengaku bangga dengan semangat dan oftimisme masyarakatnya terhadap pengembangan desa wisata. Menurutnya, masyarakat menyadari dengan kehadiran desa wisata ini akan memberikan dampak ekonomi masyarakat yang semaki meningkat.
“Bahkan kita untuk pengembangan desa wisata ini saat ini kita tengah menggodok Peraturan Desa (Perdes) sebagai regulasi dan acuan dalam pengelolan desa wisata Sugian ke depannya,” ujar Kades Sugian.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sugian Aliman menyatakan, Pokdarwis desa Sugian terbentuk sejak tahun 2018, meski tahun-tahun sebelumnya sudah lama digaungkan Desa Wisata Sugian. Inisiatif masyarakat, pemuda dan didukung Pemerintah Desa juga sangat berperan dalam mengembangkan desa wisata Sugian.
“Sekalipunbanyak kendala kita hadapi, namun kita tetap punya komitmen untuk mengembangkan desa Sugian sebagai desa wisata untuk memajukan ekonomi masyarakat,” kata Aliman.
Salah seorag warga Desa Sugian Jamaludin yang kesehariannya sebagai nelayan mengaku bersyukur dikembangkannya desa wisata Sugian ini. Dukungan pemerintah baik pemerintah kabupaten terlebih pemerintah porovinsi NTB menjadi harapan masyarakat agar desa kami semakin maju.
“Hasil tangkapan ikan kami para nelayanpun bisa diolah menjadi makanan khas yang menarik orang luar untuk datang ke desa kami dan tentu bisa berpengaruh pada peningkatan ekonomi kami masyarakat nelayan,” kata pria 53 tahun ini.