Wonogiri, Gatra.com - Sebuah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah dengan Desa Sadeng, Kecamatan Girisubo, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY0, ambles. Akibatnya, jalur jalan provinsi itu terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, jembatan putus setelah daerah tersebut diguyur hujan deras sejak Sabtu (30/1), pukul 23.30 WIB hingga Minggu (31/1) pukul 01.00 WIB. Sehingga tanah di bawah jembatan tergerus air saat hujan berlangsung.
"Benar ada jembatan terputus yang menghubungkan Desa Songbledek, Paranggupito dengan Sadeng. Tapi jembatan itu sudah masuk wilayah Gunung Kidul. Dari Songbledek sekitar dua kilometer," kata Kades Songbledek, Slamet Widodo.
Akibat dari kejadian itu, jembatan sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan jenis apapun. Padahal, jalur tersebut merupakan akses jalan utama.
"Sementara jika warga Pracimantoro mau ke Sadeng, Gunung Kidul harus muter lewat Pracimantoro. Karena tidak bisa dilewati dan tidak ada jalan alternatif," ucapnya.
Sementara itu, sedikitnya ada 52 rumah warga di lima desa di Kecamatan Paranggupito yang tergenang air. Bahkan, sebuah talud jalan di Dusun Gemulung, Desa Johunut, Kecamatan Paranggupito, longsor dengan volume panjang 60 meter.
Selain di Kecamatan Paranggupito, sebanyak 126 rumah warga di Kecamatan Pracimantoro juga tergenang air. "Sudah berangsur surut," ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto.
Bambang menjelaskan, air yang masuk ke rumah warga rata-rata ketinggian sekitar 20-40 cm. Sedangkan yang di luar rumah rata-rata sekitar 50-150 cm.
"Upaya penanganan telah dilakukan oleh para relawan desa setempat karena sudah terwujud Destana di masing-masing desa," ungkapnya.
Menurut Bambang, sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi lebih dari satu jam disertai angin melanda beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri.
"Banjir ini diakibatkan dari saluran air luweng yang tersumbat. Sehingga tidak mampu keluar dan menimbulkan genangan," terang Bambang.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Sedangkan untuk kerugian yang dialami, yakni beberapa peralatan elektronik rusak lantaran tergenang dan tanaman lahan pertanian juga mengalami kerusakan.
"Perhitungan dampak kerugian masih dalam proses kajian," tandasnya.